Dark
Light

Detil Rencana Kioson Melantai di Pasar Modal

2 mins read
September 7, 2017
Manajemen Kioson saat paparan publik / DailySocial

Kioson, startup e-commerce dan digital payment enabler berbasis O2O, mengumumkan rencana aksi korporasi dengan melantai di Bursa Efek Indonesia dalam paparan publik yang diselenggarakan hari ini, Kamis (7/9).

Sesuai jadwal, manajemen mengungkapkan Kioson akan secara resmi melantai pada 3 Oktober 2017 mendatang. Adapun per hari ini hingga 11 September 2017, sudah dimulai masa penawaran awal (bookbuilding).

Kioson menawarkan saham baru sebanyak-banyaknya 150 juta lembar saham ke publik atau sebanyak-banyak 23,07% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp280 sampai Rp300 per lembar saham. Dengan demikian, asumsi perolehan dana yang didapat dari aksi ini dapat mencapai Rp42 miliar sampai Rp45 miliar.

CEO Kioson Jasin Halim mengatakan rencana IPO ini sebenarnya sudah mulai direncanakan sekitar lima sampai enam bulan lalu.

“Alasan kami memilih IPO karena saat roadshow banyak investor, terutama VC, yang tertarik bila mereka mengambil porsi mayoritas. Kami sendiri tidak ingin melepas mayoritas, makanya lebih memilih IPO. Semoga langkah yang kami pilih bisa menginspirasi startup lainnya, banyak pihak yang dukung langkah kami,” terangnya.

Saham Kioson mayoritas dimiliki PT Artav Mobile Indonesia sebesar 70,06%, PT Seluler Makmur Sejahtera (12,50%), PT Sinar Mitra Investama (12,50%), dan PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (4,94%).

Perusahaan menunjuk PT Sinarmas Sekuritas menjadi underwriter dalam pelaksanaan ini.

Rencana penggunaan dana IPO

Showcase produk Kioson yang digelar pada toko kelontong di daerah
Showcase produk Kioson yang digelar pada toko kelontong di daerah

Jasin melanjutkan sekitar 75,76% dana hasil IPO akan digunakan untuk mengakuisisi kepemilikan saham PT Monjes Investama di PT Narindo Solusi Komunikasi sebesar 99,34%. Nilai akuisisinya diperkirakan sebesar Rp30 miliar.

Narindo Solusi merupakan distributor produk digital yang menjual e-voucher. Perusahaan tersebut telah terhubung ke hampir semua mitra online shop di tanah air. Per April 2017, Narindo mencatatkan pendapatan sekitar Rp400 miliar.

Narindo nantinya akan menjadi bottom line Kioson untuk memperkuat struktur dan menambah portofolio, yang pada akhirnya memberikan kontribusi positif pada kinerja keuangan perusahaan.

“Jadi nanti Narindo yang akan menopang pencatatan kinerja kami agar positif. Kontribusi bisnis dari Narindo menjadi 80%-90% dari total pendapatan kami.”

Selain akuisisi, perusahaan akan menggunakan sekitar 13,13% dana untuk modal kerja. Di antaranya pengadaan persediaan barang-barang elektronik, gadget, serta membiayai operasional perusahaan.

Pasca IPO, pihaknya menargetkan ekspansi mitra kios meningkat hingga 100% sampai akhir tahun ini, dari saat ini 19 ribu mitra menjadi 30 ribu mitra.

Optimis catat kinerja positif

Jasin mengakui saat ini Kioson masih mencatat kerugian dalam laporan keuangannya. Per April 2017, penjualan bersih yang diperoleh Kioson sebesar Rp25,96 miliar. Akan tetapi besaran penjualan, belum sepadan dengan beban perusahaan yang masih membengkak Rp32 miliar. Menghasilkan kerugian sebesar Rp4,45 miliar.

Namun bila melihat dari catatan dibandingkan tahun lalu, Kioson justru mencatatkan penipisan kerugian sebesar Rp11,29 miliar.

“Kami proyeksikan tahun depan catatan kinerja mulai positif. Mungkin sampai akhir tahun ini masih negatif, tapi sudah tidak terlalu besar lagi.”

Proyeksi kinerja yang dipasang Kioson cukup ambisius. Perusahaan menargetkan pertumbuhan penjualan pada tahun depan mencapai Rp2 triliun. Kemudian merangkak naik hingga pada 2021 dapat mencetak penjualan sebesar Rp3,8 triliun.

Untuk laba, Kioson memproyeksikan dapat mencetak sekitar Rp9 miliar. Lalu pada 2021 dapat mencapai lebih dari Rp30 miliar.

“Meski startup ini baru berdiri selama dua tahun, namun pengalaman manajemen sudah puluhan tahun. Kami pilih aksi akuisisi perusahaan berkinerja baik agar dapat memperbaiki catatan keuangan. Sehingga, hal ini kami harapkan saat resmi, investor dapat percaya dengan bisnis kami, saham pun dapat terserap dengan baik,” pungkas Jasin.

Hingga kini, Kioson telah memiliki lebih dari 19 ribu mitra kios yang tersebar di 384 kota di seluruh Indonesia dengan mayoritas berada di kota lapis kedua. Produk dan layanan yang tersedia di aplikasi Kioson fokus pada tiga kategori, yakni layanan digital dan payment point online bank (PPOB), layanan keuangan, dan layanan e-commerce. Kioson juga bermitra dengan perusahaan lainnya, seperti gadget, perbankan, asuransi, dan e-commerce.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Cara Membuat Akun dan Memesan Tiket di Traveloka Menggunakan Laptop

Next Story

Deliveree Berinovasi Luncurkan Engkel Box (CDE) untuk Pengiriman Jabodetabek

Latest from Blog

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia
TikTok Shop

TikTok Shop Tingkatkan Fitur dan Fasilitas Menjelang Tahun Ketiganya di Indonesia

TikTok merupakan salah satu media sosial yang paling digandrungi saat