Tweet dari Doni Ismanto menyebutkan transaksi pembelian Detikcom oleh Para Group yang dimiliki Chairul Tanjung mencapai babak finalisasi. Doni Ismanto yang merupakan jurnalis suratkabar Jakarta Daily mendapat informasi dari pihak internal bahwa nilai akuisisi berjumlah US$60 juta untuk total kepemilikan (100%) di portal berita online terbesar di Indonesia ini. Nilain yang serupa disebutkan oleh seseorang yang dekat dengan Budiono Darsono, pemimpin redaksi Detikcom, di kisaran nominal 521-540 Miliar Rupiah.
Jajaran Direksi nantinya akan diisi oleh pihak-pihak dari TransCorp — sebagai perpanjangan tangan Para Group di ranah media, sementara Komisaris Utama akan dijabat oleh Jenderal (Purn) Bimantoro — mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.
Besar kemungkinan sejumlah eksekutif yang ada sekarang, akan bedol desa dari perusahaan. Budiono Darsono sendiri dipastikan tidak akan hengkang minimal hingga masa transisi selesai. Sebelumnya diberitakan bahwa jajaran eksekutif Detikcom (yang sekarang) masih diminta untuk menjadi bagian dari manajemen Detikcom setidaknya untuk melewati masa transisi ini.
Bagaimana dengan masa depan Detikcom dengan kepemilikan yang baru? Dengan kemungkinan orang-orang baru di manajemen bakal berasal dari dunia non-digital, menurut kami masa transisi ini akan menjadi cukup terjal seperti halnya transisi Plasa.com, yang dimiliki oleh Telkom, menjadi perusahaan E-Commerce. Kita tunggu visi Para Group untuk merevitalisasi Detikcom agar tetap menjadi pemimpin di segmen portal media online di Indonesia.
dan juga yang bikin saya penasaran apakah nantinnya tampilan detik.com akan menjadi lebih baik, bukan berarti yg sekarang tampilanya jelek lho ya :))
mantapp
Ya. Semoga saja si Chairul Tanjung tidak terjun ke dunia politik aja. kayak media2 sebelah.
Saya rasa bukan kurang bos, tapi ya ketinggalan :)) hahaha
Ada penjelasan lebih lanjut ga kenapa angkanya bisa sampe segitu?
Mudah-mudahan kualitasnya jadi bisa ngejamin kayak sekelas TechCrunch atau Mashable.
ntahlah sepertinya detik memang mempertahaknan konsep warna2 ngejreng bwt tampilannya, orang bilang itu sudah jadi bagian dari brand id.
info yg saya denger ntah bnr ato nggak, detik pernah redesign tampilan, trus di survey sbg test, kebanyakan bilang masih lebih suka yg lama, klo berubah keknya bukan detik banget deh. yaudah akhirnya dipertahanin konsep yg lama.
Yang bergini ini yg bikin internet ancur…
Portal berita dibayar 60 juta… apa ga gila…