2 July 2015

by Yoga Wisesa

Dengan Program Baru Microsoft, Minecraft Berubah Jadi Medium Edukasi

Game Minecraft sebagai platform pembelajaran bukanlah hal baru. Beberapa tahun silam, sebuah organisasi bernama MinecraftEdu dibentuk demi mengenalkannya ke sekolah-sekolah. Bahkan pemerintah Denmark memakai Minecraft buat pendukung mata pelajaran geografi. Tapi apa nasibnya masa depan sisi edukasi Minecraft setelah Mojang diakuisisi Microsoft?

Ternyata gagasan soal proses pendidikan via Minecraft memang sudah dipikirkan Microsoft. Sebagai salah satu perusahaan dengan aset gaming terbesar di dunia, adopsi permainan oleh banyak pihak ke ranah tersebut sangat memotivasi mereka. Dan di penghujung bulan Juni lalu, Microsoft resmikan langkah strategis selanjutnya untuk mematangkan program Minecraft in Education supaya jadi media belajar next-gen.

Minecraft in Education adalah sebuah metode dalam mengajar, belajar dan menginspirasi. Microsoft memiliki visi di mana para siswa dapat mengunjungi kebudayaan-kebudayaan kuno, sembari dibebaskan untuk menciptakan kisah sendiri dan memainkan peran di sana. Minecraft juga bisa sangat membantu mengeksplorasi konsep matematika, di antaranya ilmu lingkar, luas, dan volume dengan menaruh atau menghancurkan blok-blok.

Tentu saja Minecraft menopang pengajaran bidang yang lebih kompleks. Ia mampu menjadi basis keahlian memecahkan masalah, dan lewat multiplayer, Minecraft berguna untuk ilmu kepemimpinan, kewarganegaraan digital, dan pelatihan kerjasama. Pada akhirnya permainan akan memicu kreativitas dalam berpikir serta penciptaan-penciptaan desain inovatif. "Minecraft in Education memastikan murid dan guru bisa saling menginspirasi satu sama lain, mengubah cara kita menimba pengetahuan," tutur Microsoft.

Info menarik: Microsoft Hadirkan Minecraft Versi Khusus untuk HoloLens

Microsoft menjelaskan bagaimana mayoritas orang sudah menikmati sisi hiburan Minecraft. Tanpa banyak disadari, formula open world, mengejar achievement dan tantangan bereksperimen turut mendorong perkembangan karakter pemain di game serta menstimulasi kemampuan dasar personal. Uniknya lagi, sejumlah ilmu dapat disalurkan secara berbarengan tanpa tersegmentasi. Dengan begini, siswa tidak akan gampang merasa bosan.

Untuk awalnya, Microsoft mendirikan institusi TeacherGaming bersama dua orang pionir, Joel Levin dan Santeri Koivisto. Tujuan mereka ialah membangun wadah tempat menghubungkan para pengajar dan pemain dengan khalayak yang ingin mencari pengetahuan baru, serta menyarankan komunitas buat saling berbagi pengalaman.

Deskripsi tersebut memberi kesan bahwa Microsoft mencoba merangkul semua pihak, termasuk gamer buat berpartisipasi dalam pembangunan ekosistem. Dapatkan update terkini dengan mendaftarkan email Anda di sini.

Sumber: Minecraft.net & Tumblr Minecraft in Education.