Dell EMC Forum 2017 yang digelar pada pada hari Kamis kemarin di Jakarta ialah acara pertama mereka di Indonesia setelah Dell mengakusisi EMC Corporation tahun lalu dalam langkah pengambilalihan terbesar di industri teknologi – senilai US$ 67 miliar. Forum ini disiapkan sebagai ajang berbagi pengalaman dan diskusi, serta wadah tempat bertemunya para profesional IT.
Mengangkat tema ‘Realize’, Dell EMC Forum 2017 merupakan penegasan upaya Dell EMC dalam membantu berbagai perusahaan melangsungkan transformasi digital. Ajang tersebut diisi oleh sharing dari para pakar serta eksekutif Dell EMC, membahas hal-hal terkait proses modernisasi infrastruktur – misalnya teknologi otomatisasi layanan IT – hingga kolaborasi antara mesin dan manusia di masa depan.
Di sana, Dell EMC memamerkan beragam portfolio produk yang dapat membantu perusahaan mempercepat penerapan transformasi digital. Tim Dell EMC menjelaskan bahwa solusi terpersonalisasi merupakan hal yang betul-betul dibutuhkan oleh konsumen mereka, dan di sanalah kekuatan terbesar dari Dell EMC. Solusi dari mereka sangat lengkap, mulai dari edge, core hingga cloud.
Ada 24 sesi diskusi di DEF 2017, terbagi dalam tiga topik: Transformasi Digital membahas elemen-elemen penting yang perlu diketahui oleh perusahaan di beragam level demi mewujudkan ‘tujuan digital’ mereka. Lalu di Transformasi IT, para pakar dan mitra Dell EMC membagikan wawasan mengenai aspek-aspek pertimbangan krusial ketika proses modernisasi infrastruktur dilakukan. Topik terakhir adalah Transformasi Tenaga Kerja, fokus pada bermacam-macam transisi yang dialami tenaga kerja dan tempat bekerja, serta metode perusahaan untuk memberdayakan karyawan dengan teknologi-teknologi baru.
Bersama Dr. Ir. Ismail MT selaku Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Menkominfo serta CEO Kibar Yansen Kamto, Dell EMC mengulas bagaimana teknologi-teknologi baru akan menciptakan hubungan antara manusia dan mesin. Diskusi itu merujuk pada hasil laporan dari Dell Technologies, Institue for the Future (IFTF) dan 20 pakar dunia dari bermacam-macam bidang.
Data tersebut menyatakan bahwa di tahun 2030 nanti, semua perusahaan akan menjadi ‘organisasi teknologi’. Karena itu, mereka semua harus sudah mulai mempersiapkan pembangunan infrastuktur, dan memikirkan cara agar tenaga kerjanya tetap dapat relevan di masa depan. Efisiensi yang diberikan oleh AI bisa membuka peluang yang lebih besar, membantu manusia mengatasi keterbatasannya.
Di presentasinya, Amit Midha selaku president of commercial business APAC & Japan Dell EMC menyampaikan bahwa kerja sama manusia dan mesin akan jadi hubungan saling menguntungkan. Mesin menghadirkan kecepatan, otomatisasi dan efisiensi yang lebih baik; sedangkan peran manusia ialah memberikan penilaian, memecahkan masalah, serta berpikir kreatif.