Juli lalu Yahoo menawarkan kesempatan langka kepada seluruh penggunanya di seluruh dunia untuk mengklaim secara gratis username baru yang mungkin saja masuk dalam program daur ulang.
TRL sempat mengulas penawaran ini dua bulan lalu yang bisa Anda baca di tautan ini, namun hari ini sewaktu saya coba lagi ternyata halaman Wishlist tersebut sudah tidak dapat diakses.
Usut punya usut ternyata Agustus lalu Yahoo merubah konsep penawaran tersebut dari sebelumnya gratis menjadi berbayar, untuk 5 username dikenai biaya $1.99. Selain itu namanya tidak lagi wishlist tetapi watchlist dengan penawaran yang berlaku hingga 3 tahun ke depan. Saya sendiri belum mengetahui apakah penawaran ini menggantikan program wishlist sebelumnya atau sasarannya memang berbeda, tapi yang pasti halaman wishlist sudah tidak dapat diakses sementara halaman watchlist bisa dikunjungi di sini.
Sayangnya meskipun Yahoo merubah penawaran dari gratis ke berbayar tak lantas membuat program tersebut berjalan dengan mulus, TheVerge dalam sebuah artikel memuat testimoni negatif dari salah satu pengguna yang mengungkapkan proses daur ulang tersebut berpotensi membahayakan pemilik username sebelumnya. Sebab pemilik baru masih kerap menerima email yang memuat informasi pribadi dan rahasi pemilik sebelumnya. Jika jatuh ke tangan yang salah, maka dapat menyebabkan masalah serius bagi pemilik sebelumnya.
Menanggapi masalah tersebut Yahoo dikabarkan sedang menyiapkan sebuah tombol bernama ‘Not My Email’ yang nantinya diharapkan dapat membantu mencegah kebocoran informasi.
Dengan tombol Not My Email pengguna dapat menolak email yang dikirimkan ke mereka jika diduga mengandung informasi pemilik username sebelumnya. Tombol ini bisa digunakan meskipun penerima belum membaca isi email, tentu dengan catatan penerima mengetahui bahwa email tersebut bukan ditujukan untuk dirinya.
Yahoo menyatakan siap untuk merilis fitur ini akhir pekan nanti, namun secara pribadi menurut saya fitur ini tidak akan banyak membantu, dari awal Yahoo seharusnya langsung saja menghapus email yang tidak aktif dan mereset sistem mereka tanpa harus menawarkan program daur ulang yang merepotkan. Kini, mereka harus mengerahkan resource dan biaya yang lebih banyak untuk mengembangkan sistem Require Recipient Valid Since (RRVS) bersama Facebook, Paypal, Amazon, eBay dan perusahaan besar lainnya hanya untuk mendapatkan $1.99.
Sumber berita Theverge, gambar Techcrunch.