Dark
Light

Dapatkah Q5 menyelamatkan BlackBerry?

2 mins read
August 26, 2013

Pertanyaan pada judul di atas merupakan pertanyaan yang muncul di hampir setiap benak orang yang hadir di acara peluncuran BlackBerry Q5 hari Jumat lalu. Tentu saja banyak pertanyaan-pertanyaan jurnalis lain yang lebih tajam, sedikit lebih sinis, dan bahkan kurang bersahabat untuk ditujukan pada sang Managing Director BlackBerry Indonesia, Maspiyono Handoyo. Namun untungnya kita semua dapat menahan diri.

Satu hal yang cukup menarik adalah target pasar BlackBerry Q5. Ketika Q10 ditujukan untuk konsumen yang lebih high-end dan Z10 ditargetkan untuk khalayak bisnis dan korporat, Q5 dipasarkan untuk konsumen yang lebih muda. Menurut Handoyo, fungsi smartphone khalayak Indonesia cukup berbeda dari para pengguna di belahan dunia lain.

“Ada beberapa hal utama yang menjadi motivasi konsumen Indonesia dalam membeli smartphone. Tanpa menyebutkannya secara berurutan, hal pertama yang menjadi pertimbangan calon pengguna saat ingin membeli smartphone adalah kemampuan kamera. Yang kedua adalah kemampuan browsing internet, kemudian kemudahan dan ketersediaan fitur messaging, dan yang terakhir adalah fungsi konektivitas jejaring sosial,” begitulah jelasnya. Kamera, messaging dan sosial media – Indonesia adalah target market yang sangat narsis.

Didasari dari hal tersebut, Q5 didesain dengan mengkombinasi dua prinsip dasar smartphone: kemampuan layar sentuh untuk navigasi serta browsing yang mudah, dan keypad QWERTY untuk kemampuan messaging terbaik. Untuk layar sentuhnya, Anda mendapatkan touchscreen 3,1-inci dan berjalan di sistem operasi BlackBerry 10.1 terbaru.

Dalam OS ini Anda bisa menemukan banyak hal: BlackBerry Hub, fitur Time Shift yang memungkinkan Anda mendapatkan hasil foto terbaik – tanpa mengedip dan red eye, BlackBerry Story Maker hingga fitur BlackBerry Messenger Video dan Screen yang dapat Anda gunakan ber-video messaging ala Skype ke sesama pengguna BB.

Handoyo melanjutkan, “BlackBerry Q5 ditargetkan kaum muda yang sangat aktif dan dinmanis, serta orang-orang yang ingin menikmati pengalaman baru dengan smartphone ber-BlackBerry 10, maupun mereka yang baru pertama menggunakan OS BB10. Kami sangat optimis bahwa smartphone BlackBerry Q5 cocok untuk gaya hidup orang Indonesia muda, dan [tersaji] dengan beberapa warna yang menarik dan desain yang berjiwa muda.”

Dengan optimisme ini, BlackBerry melanjutkan presentasi ini ke sebuah pernyataan: “BlackBerry masih menjadi smartphone pilihan utama…” seorang jurnalis senior mulai mengangkat tangannya untuk minta klarifikasi, “…konsumen di tanah air.”

Sang jurnalis tersebut menoleh dan tersenyum ke arah saya, dia berkomentar, “Kalau tadi dia tidak ngelanjutin kalimat itu, pasti bakal dibantai habis.”

Acara yang dilangsungkan di resto Beerdy, Gandaria City, ini berlangsung cukup ramai. BlackBerry membuatnya seakan-akan event ini adalah event peluncuran produk biasa, dengan mengundang beberapa selebriti bukan hanya untuk menarik hati end-user, tapi juga kalangan pers berita maupun hiburan. Namun bukan rahasia lagi bahwa BlackBerry membutuhkan kesuksesan Q5 untuk kembali bisa bermain di lini smartphone. Mereka telah berinvestasi besar-besaran untuk menciptakan BB10 yang mempersenjatai Z10 dan Q10, tetapi kita tahu penjualan kedua smartphone ini tidak dapat mampu menghentikan jatuhnya total angka penjualan perangkat mereka – terhitung semenjak 2011.

Beberapa bulan lalu terdengar kabar bahwa beberapa developer mengaku enggan mengembangkan (ataupun mem-port) app mereka ke OS BB, dengan berbagai alasan dari mulai teknis hingga value. Ini adalah pukulan yang cukup telak untuk BlackBerry. Rumor lain yang menghampiri perusahaan ini antara lain kabar akan dijualnya BlackBerry dan dikabarkan Lenovo menjadi salah satu peminat.

Menurut pendapat saya – ingat ini hanya sekedar opini liar belaka – bagaimana jika BlackBerry menghentikan ‘usaha tanpa hasil ini’ dan segera merangkul Android? Tentu saja mereka boleh mengembangkan OS BB, tapi buatlah jadi open-source, berilah konsumen pilihan. Mungkin BlackBerry akan berargumen bahwa BlackBerry World adalah salah satu senjata utama mereka, tapi sudahkah Anda bandingkan jumlah penggunaan dan total unduh app dari marketplace ini dengan milik Android ataupun WP?

Sebagai info lebih jauh, BlackBerry belum mau mengkonfirmasi apapun tentang aplikasi BlackBerry Messenger untuk  Android, mereka juga tidak berkomentar apa-apa saat ditanya tentang eksistensi OS BB versi 10.2, bahkan belum mau menjelaskan dengan gamblang mengapa ada beberapa device baru mereka yang diluncurkan dengan OS BB7. Satu hal yang saya tahu pasti, BlackBerry Q5 bukanlah device handheld terakhir yang akan diperkenalkan BlackBerry di tahun 2013. Berbeda dengan Z10 dan Q10, BlackBerry telah memperkenalkan Q5 di pasar dengan metode soft-launch kurang lebih sebulan yang lalu.

Anda bisa melihat fitur dan spesifikasi lengkap via laman resmi BlackBerry Q5.

Previous Story

KakaoTalk Luncurkan KakaoLink API Untuk Pihak Ketiga

Next Story

Vserv Rilis Laporan Pola Pengguna Mobile Internet Se-Asia Tenggara

Latest from Blog

Don't Miss

Royalti di NFT

Analisis Galaxy Digital: Total Royalti yang Dibayarkan ke Kreator NFT Tembus $1,8 Miliar

Bagi banyak kreator, keberadaan sistem royalti merupakan salah satu alasan

Mulai Hari Ini Perangkat Lawas BlackBerry Tak Lagi Berfungsi

Apa yang Anda rindukan dari perangkat BlackBerry? Keyboard QWERTY fisiknya