Alibaba baru saja mengumumkan bahwa mereka akan menjadi pemegang saham minoritas di Meizu dengan menggelontorkan dana segar sebesar $590 juta atau setara dengan Rp 7,4 triliun.
Tidak disebutkan berapa besaran saham yang akan dikuasai oleh Alibaba, namun bagi Meizu investasi tersebut memberikan keleluasaan finansial untuk membesarkan diri. Terlebih Alibaba juga memberikan dukungan vital lainnya di luar dari investasi tersebut.
Sepak terjang Meizu di industri perangkat mobile tidaklah buruk, namun gema brand mereka seolah sirna oleh bayang-bayang Xiaomi yang notabene berasal dari kampung yang sama. Belum lagi oleh Huawei, Lenovo serta nama-nama besar seperti Samsung dan Apple.
Investasi besar Alibaba ke Meizu melahirkan beberapa kesepakatan yang menarik. Keduanya akan berkolaborasi di berbagai sektor. Meizu nantinya akan membantu Alibaba untuk menggenjot sistem operasi mobile mereka yang bernama Yun OS di kawasan Tiongkok melalui perangkat-perangkat Meizu.
Info Menarik: Jelang MWC 2015, HTC Desire 626 Curi Start di Kandang Sendiri
Sebaliknya Meizu juga akan diberikan berbagai fasilitas seperti akses ke jalur distribusi dan channel bisnis Alibaba dan juga sumber daya lainnya.
Bagi Alibaba, investasi ini akan mensejajarkan mereka dengan Amazon yang sudah melebarkan saya ke sektor mobile lewat Fire Phone dan Kindle. Alibaba sendiri bukannya tidak melakukan upaya untuk mengimbangi, sebelumnya sudah diupayakan namun dalam skala yang lebih kecil dan lebih ke sektor piranti lunak.
Alibaba sudah melakukan langkah-langkah ekspansi ke sektor mobile dengan menggelontorkan investasi sebesar $280 juta ke aplikasi pesan, Tango. Kemudian $120 juta ke startup pengembang game Kabam dan juga Ouya sebesar $10 juta.
Investasi ke Meizu akan menjadi babak baru bagi Alibaba khususnya di sektor mobile hardware. Strategi ini bertolak belakang dengan apa yang dijalani oleh Amazon, dimana raksasa retail asal Amerika tersebut lebih memilih mengembangkan perangkat seorang sendiri.
Info Menarik: Meizu Blue Charm, Smartphone Murah Lawan Seimbang Redmi 1S
Sementara bagi Meizu, sokongan modal yang besar dan sumber daya yang solid dari Alibaba memberikan angin segar dan pondasi yang lebih kokoh untuk menapaki kancah persaingan. Khususnya bila mereka ingin menyamai apa yang sudah dicapai oleh Xiaomi – siapa sih yang tidak mau?
Di awal tahun ini Meizu sudah melakukan pekerjaan yang sangat hebat bersama Blue Charm pasca mengadopsi skema penjualan flash sale Xiaomi, dan juga sempat mengumumkan telah menjual 1,5 juta perangkat selama kuartal terakhir 2014. Walau begitu, pangsa pasar Meizu di kandang sendiri terbilang sangat kecil, masih di bawah 2 persen.
Kondisi ideal ini menurut saya merupakan momentum terbaik Meizu untuk menjadi raising star berikutnya. Tapi, pertanyaan Anda barangkali sama dengan apa yang saya pikirkan, mampukah Meizu mewujudkannya? Kita lihat saja.
Sumber berita Reuters, Techcrunch dan gambar header ilustrasi Blue Charm.