19 August 2022

by Glenn Kaonang

DAO Diyakini Bakal Mendikte Cara Organisasi Beroperasi di Masa Depan

Decentralized Autonomous Organization alias DAO memang sangat erat asosiasinya dengan blockchain dan crypto, namun belakangan utilitas nyatanya sudah mulai terlihat

Juni lalu, World Economic Forum memublikasikan perspektifnya mengenai decentralized autonomous organization (DAO) dan perannya dalam membentuk struktur bisnis di masa depan. Kemudian di awal bulan Juli, beredar kabar bahwa MakerDAO berniat menginvestasikan stablecoin senilai $500 juta ke treasury dan obligasi korporasi Amerika Serikat. Bagi sebagian orang, pemberitaan semacam ini memicu pertanyaan: "Apakah DAO berpotensi menjadi kekuatan baru yang harus diperhitungkan?"

Sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita sepakat dulu tentang pengertian DAO, sebab pada kenyataannya, sebagian besar orang mungkin belum terlalu paham DAO itu apa. Dari perspektif yang sederhana, DAO bisa diartikan sebagai organisasi yang tidak mempunyai anggota dewan, komite, maupun eksekutif yang bertanggung jawab mengatur arah organisasi. Sebaliknya, struktur DAO diatur oleh barisan kode dan smart contract yang tercatat di blockchain, dan semua keputusan dalam sebuah DAO diambil melalui voting yang melibatkan seluruh anggota.

Platform crypto asal Tiongkok, Matrixport, melihat DAO sebagai tren baru yang akan mendikte cara organisasi beroperasi. "Bayangkan bergabung dengan organisasi yang tidak memiliki pemimpin, tanpa mengetahui identitas siapa pun dalam kelompok yang sama, dan bahkan memercayakan organisasi tersebut untuk keputusan penting dalam berbisnis. Sebelum era blockchain dan DeFi, hal ini tidak terpikirkan. Namun, DAO membuat ini menjadi kenyataan sekarang, dengan lebih dari 4.800 DAO di seluruh dunia, memiliki total $8,1 miliar dana yang dikelola," ucap Cynthia Wu, mitra pendiri dan COO Matrixport.

Ya, DAO memang sangat erat asosiasinya dengan blockchain dan crypto, akan tetapi sekarang kita sudah bisa melihat sejumlah utilitas DAO di kehidupan nyata. Di dunia jurnalisme misalnya, ada DirtDAO yang memungkinkan para pemegang tokennya untuk memberikan suara dalam bentuk cerita dan editorial buletin hiburan. Tujuannya adalah untuk mewujudkan proses pembuatan konten yang lebih partisipatif, dan yang memungkinkan para penulis dan audiens untuk sama-sama dihargai karena telah membuat konten berkualitas tinggi.

Contoh utilitas nyata lainnya adalah peran DAO sebagai organisasi amal, seperti yang sudah dibuktikan oleh UkraineDAO, yang sepakat untuk mengumpulkan dan mendistribusikan sumbangan kepada tentara Ukraina dan mereka yang terkena dampak perang. Karena semakin banyak organisasi yang mencoba untuk mengautomasikan tugas administratif dan proses pengambilan keputusan, DAO punya peluang untuk membantu organisasi nirlaba mengurangi biaya overhead secara signifikan, mendistribusikan dana, dan menciptakan dampak dengan cara yang lebih efisien.

Konsep DAO memang masih muda dan akan terus disempurnakan seiring berjalannya waktu. Ekosistem layanan Web3 yang terus berkembang juga akan terus memaksimalkan potensi DAO. Buktinya, sekarang ada platform seperti DAOHaus dan Aragon yang memungkinkan siapa pun untuk mengembangkan DAO mereka sendiri. Kalau diperlukan, DAO bahkan juga dapat didesain secara modular sehingga memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam pembuatan dan perluasan utilitasnya.