Microsoft secara resmi merilis Office 365 Home Premium pada bulan Januari 2013 lalu, di Indonesia sendiri layanan ini sudah mulai ditawarkan sebulan kemudian melalui Pazia Store, IT Gallery dan Bhinneka.com.
Office 365 Home Premium merupakan sebuah layanan berbasis cloud yang menawarkan tujuh aplikasi perkantoran seperti Word, Excel, PowerPoint, OneNote, Outlook, Publisher, dan Access.
4 bulan pertama peluncuran Office 365 Home Premium, Microsoft mengklaim telah merangkul 1 juta orang menjadi pelanggan layanan ini yang dirangkum dalam kompilasi statistik layanan Microsoft. TRL sempat mengulas data ini beberapa saat lalu yang bisa Anda baca di tautan ini.
Dan hari ini waktu U.S Microsoft kembali merilis laporan finansial yang memuat informasi jumlah pelanggan Office 365 Home Premium yang meningkat sebesar 100% dibandingkan laporan terakhir pada bulan Mei 2013 dari 1 juta menjadi 2 juta pelanggan.
Dengan pencapaian yang diraih oleh Microsoft menjadi indikator penting bahwa terjadi perubahan trend di mana orang kini lebih suka menggunakan aplikasi layanan ketimbang membayar aplikasi mandiri. Tak heran jika kemudian Microsoft terus berupaya mendorong pengembangan aplikasi layanan berbasis cloud mereka.
Dari gambar di bawah ini bahkan bisa kita lihat bagaimana laba yang dihasilkan oleh Microsoft dari aplikasi layanan mulai mendominasi laba dari lisensi aplikasi.
Kecenderungan perubahan trend ke era layanan cloud sepertinya wajib menjadi perhatian serius perusahaan besar yang bergerak di bidang teknologi aplikasi, selain Microsoft ada Adobe yang juga tengah berada dalam fase transisi antara lisensi produk ke layanan berbasis cloud. Namun demikian tentu sulit bagi Microsoft untuk sepenuhnya beralih ke aplikasi layanan cloud jika melihat fakta adanya ketergantungan sebagian segmen terhadap aplikasi yang mereka kembangkan.
Sumber Berita Techcrunch dan gambar header Emerson Alecrim/Flickr