Convergence Accel menjadi satu lagi perusahaan investasi yang berbasis di Jakarta dan fokus untuk mendanai startup-startup Indonesia. Didirikan dan dipimpin oleh Adrian Li dan Donald Wihardja, Convergence Accel menyiapkan dana $25 juta (lebih dari Rp 300 miliar) yang ditujukan untuk pendanaan tahap awal 25-30 startup selama lima tahun ke depan dengan dukungan pengalaman, jaringan, dan modal usaha VC Amerika Serikat dan Tiongkok.
Female Daily Network (FDN) adalah startup pertama yang menjadi portofolio Convergence Accel. Perusahaan investasi ini ikut serta dalam putaran pendanaan Seri A untuk FDN senilai $1 juta yang dipimpin oleh Ideosource.
Founding and Managing Partner Convergence Accel Adrian Li dalam rilis persnya mengatakan, “Kami ingin membangun sebuah perusahaan modal ventura dari perspektif seorang pengusaha dan memberikan lebih dari sekedar modal untuk mendukung pendiri usaha. Misalnya, sebagai pengusaha, menemukan orang yang berbakat selalu menjadi tantangan nomor satu, maka Convergence Accel akan membentuk tim personalia internal yang berdedikasi untuk membantu perusahaan dimana kami berinvestasi agar memiliki hubungan strategis yang saling mendukung.”
Adrian dan Donald sebelumnya telah berpengalaman mendukung dan mendirikan sejumlah perusahaan teknologi di Indonesia. Donald sempat menjadi CTO solusi pembayaran online Indomog dan CFO platform periklanan digital SITTI. Selain itu dia juga merupakan Kepala Tim Penelitian idEA (Asosiasi E-Commerce Indonesia). Adrian sendiri merupakan salah satu pendiri Qraved, startup yang menyediakan layanan pemesanan restoran secara online, dan pernah menjadi Managing Director perusahaan Rocket Internet di Asia.
Convergence Accel menyiapkan hingga $500 ribu (sekitar Rp 6 miliar) bagi pendanaan tahap awal tiap startup. Sebagian dana akan dicadangkan untuk pendanaan berikutnya bagi startup yang sukses. Disebutkan bahwa dana tersebut juga bisa digunakan untuk berinvestasi dalam perusahaan tahap lanjut dari negara lain yang akan memiliki fokus strategis untuk berekspansi ke Indonesia.
Hadirnya Convergence Accel menambah daftar investor yang membidik Indonesia sebagai pasar potensialnya. Sebelumnya kita mengenal East Ventures, Ideasource, dan Skystar Capital sebagai perusahaan investasi yang dikelola oleh orang Indonesia dan masih aktif memberikan pendanaan bagi pendanaan startup tahap awal.
Partner Convergence Accel Donald Wihardja menyebutkan, “Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, yang memiliki fundamental yang kuat dan adopsi teknologi yang cepat, Indonesia merupakan salah satu negara yang menjanjikan peluang yang sangat menarik dalam dekade mendatang.”
Salah satu pendukung Convergence Accel adalah Zhen VC, perusahaan investasi Tiongkok yang telah membantu beberapa startup Tiongkok hingga terdaftar di bursa saham Amerika Serikat. Pendiri Zhen “Bob” Xu Xiao Ping dan juga penasihat Convergence Accel, menambahkan, “Kami bisa memanfaatkan pengalaman revolusi Internet di Cina untuk mengidentifikasi peluang emas dan mendukung pengusaha di Indonesia.”