Layanan online open course Codemi berencana akan mengubah haluan layanannya menjadi learning management system. CEO Codemi Zaki Falimbany saat dihubungi Daily Social mengatakan keputusan ini diambil karena melihat ranah pelatihan bagi karyawan terlihat lebih menjanjikan. Menurutnya tren memperlihatkan pasar online training di Indonesia semakin “seksi”, dengan pertumbuhan lebih dari 30 persen per tahun.
“Sebuah perusahaan yang berkembang biasanya perlu mempekerjakan lebih banyak karyawan. Tetapi melatih karyawan baru atau memberikan pengetahuan baru menggunakan proses pelatihan tradisional memiliki kelemahan yakni lambat dalam mendistribusikan materi pelatihan seperti program induksi, pengetahuan produk, soft skill, dan hard skill, karena memerlukan ketersediaan kelas dan tenaga pengajar,” ujar Zaki.
Zaki menambahkan metode training tradisional sulit untuk membantu mengukur kemajuan dan hasil belajar setiap karyawan. Selain itu, biaya distribusi materi pelatihan yang mahal terutama untuk perusahaan yang memiliki cabang di lokasi yang berbeda.
Metode training online yang ditawarkan Codemi ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi para perusahaan tersebut. MVP (minimum viable product) produk baru Codemi akan diluncurkan pada akhir Januari 2015 dan versi stabil pertama akan diluncurkan pada bulan April 2015.
Layanan yang disediakan Codemi nantinya memungkinkan perusahaan untuk mengelola online training dan offline training (blended learning) menggunakan learning management system (LMS) berbasis situs, dengan model SaaS (Software as a Service) dan standalone.
Zaki menjelaskan bahwa versi SaaS membuat customer tidak perlu menyiapkan infrastruktur dan bisa melakukan implementasi yang sangat cepat. Harganya pun disebutkan sangat terjangkau.
Sedangkan versi standalone memungkinkan customer mendapatkan kontrol penuh dan memudahkan integrasi dengan sistem yang sudah ada. Codemi juga menyediakan marketplace tertutup untuk menyediakan materi online training.
“Jika belum memiliki materi online training, customer bisa langsung mencari dan membeli materi tersebut di marketplace Codemi,” ungkap Zaki.
Ia juga menyatakan bahwa Codemi telah bekerja sama dengan delapan perusahaan training di Indonesia yang akan mengembangkan materi online training. Menurutnya jumlah ini akan terus bertambah.
Zaki menargetkan dengan konsep barunya ini Codemi akan mengakuisisi 6000 pengguna dan 100 konten online training di marketplace-nya. Saat ini Codemi berusaha menarik berbagai perusahaan berskala kecil dengan penawaran gratis 10 user.
Di pasar UKM, Codemi melakukan kemitraan dengan sejumlah konsultan. “Saat ini Codemi sudah bekerja sama dengan tiga consulting company di Jakarta dan sudah berhasil mendapatkan empat customer yang akan menggunakan Codemi,” papar Zaki.