Dark
Light

Cocoon Capital Siapkan Dana Investasi $20 Juta untuk Startup Tahap Awal di Asia Tenggara

1 min read
December 6, 2018
Investasi Cocoon Capital
Will Klippgen (Kiri) and Michael Blakey (Kanan) / Cocoon Capital

Pemodal ventura asal Singapura, Cocoon Capital, mengumumkan telah menyiapkan dana baru senilai $20 juta untuk investasi startup di Asia Tenggara. Mereka akan fokus pada startup yang menggarap solusi di bidang enterprise-tech dengan vertikal meliputi deep-tech, fintech, dan medtech.

“Kami melihat potensi startup di kawasan ini dengan talenta muda dan tech-savvy yang paham bagaimana memanfaatkan teknologi untuk memecahkan masalah nyata. Kualitas ide telah melampaui apa yang bisa dibayangkan. Asia Tenggara terbukti menjadi jalur tepat untuk tujuan inovasi,” terang Co-founder & Managing Partner Cocoon Capital Michael Blakey.

Cocoon Capital menargetkan startup tahap awal. Tidak hanya di Singapura, mereka juga akan melebarkan sayapnya ke negara lain seperti Vietnam, Filipina, dan Indonesia. Hal ini dilakukan karena pihak Cocoon Capital merasa masih adanya kesenjangan investasi atau pendanaan bagi startup.

“Dengan miliaran dolar yang tersedia dari venture capital untuk kawasan ini hanya sebagian kecil yang menargetkan startup (tahap awal). Cocoon Capital berusaha mengisi celah ini. Kesenjangan pendanaan bahkan lebih umum terjadi di luar Singapura, itulah sebabnya kami memperluas jangkauan ke negara-negara tetangga,” imbuh Co-founder & Managing Partner Cocoon Capital Will Klippgen.

Saat ini Cocoon Capital didukung oleh beberapa investor seperti Vulpes Innovative Technologies Investment Company, Martin Hauge, Playfair Capital, dan beberapa lainnya. Selain memberikan bantuan berupa pendanaan, Cocoon Capital juga berusaha untuk membawa pengalaman bisnis dan menghubungkan mitra strategis untuk para startup.

Cocoon turut membatasi jumlah investasi yang dilakukan per tahun, agar para mitra memiliki waktu yang cukup untuk memberikan dukungannya. Di portofolio terbarunya, Cocoon Capital terlibat dalam pendanaan PropertyGuru dan Anchanto.

“Asia Tenggara telah terbukti memiliki kemampuan untuk menghasilkan yang terbaik [startup], unicorn, dan yang mendekati unicorn; termasuk Grab, Tokopedia, Go-jek, Razer dan PropertyGuru. Startup di sini telah mencapai $8 miliar pada tahun 2017, tiga kali lipat dari tahun 2016. Kami memprediksi peningkatan berkelanjutan untuk talent dan capital di wilayah ini dalam beberapa tahun ke depan,” imbuh Will.

Ebike sharing Migo
Previous Story

Layanan “Ebike Sharing” Migo Siap Ekspansi ke Bandung dan Semarang

Next Story

Turnamen Tekken 7 KASKUS Battleground 2018 Digelar Tanggal 16 Desember

Latest from Blog

Don't Miss

tren industri game 2023

Tren Industri Game di Asia Pada 2023, Menurut Niko Partners

Game merupakan salah satu industri yang justru mengalami pertumbuhan selama

Tren Iklan Mobile Game di Asia Tenggara

Keberadaan iklan dalam mobile game mulai populer sejak kemunculan model