Dark
Light

Co-Working Space Greenhouse Resmikan Kehadiran di Indonesia

1 min read
January 26, 2018
Pemotongan pita Greenhouse turut dihadiri Raam Punjabi dan istri, turut didampingi Manish Nathani, Co-Founder & Managing Director Greenhouse (jas abu kiri) dan Vicknesh Pillay, Co-Founder & Director Greenhouse (depan kanan) / Greenhouse

Co-working space Greenhouse meresmikan kehadirannya dengan meluncurkan kantor perdana berlokasi di Multivision Tower, Kuningan, Jakarta. Diharapkan tempat ini bisa menjadi opsi untuk para pengusaha startup memulai sebuah perusahaan di Indonesia.

Greenhouse berlokasi di penthouse Multivision Tower lantai 25, seluas 1.800 meter persegi dan berkapasitas maksimal 300 orang. Menawarkan desain ramah lingkungan untuk memberi kesan natural dan harmonis agar dapat memancing kreativitas.

Bahan-bahan interior yang dipakai seperti kayu, batu alam, dan banyak tanaman hijau, atap setinggi sembilan meter ini memiliki kafe dan bar dengan pemandangan 360 derajat kota Jakarta.

“Kami ingin memberikan lingkungan hijau yang menstimulasi pengguna. Kami memahami bahwa orang-orang kreatif memiliki kebutuhan dan persyaratan yang berbeda dan itulah yang ingin kami berikan di Greenhouse. Sebagian besar dinding kaca ini diharapkan dapat membangun komunitas dan kolaborasi, bukan persaingan,” ungkap Co-Founder Greenhouse Manish Nathani, Jumat (26/1).

Diferensiasi Greenhouse dengan co-working lainnya

Menurutnya, hal yang membedakan Greenhouse dengan co-working space lainnya adalah sistem dukungan kelas dunia untuk perusahaan luar negeri. Pihaknya menyediakan siap untuk menjawab dan memberi apa yang diperlukan pelanggan, mulai dari memesan taksi, memesan makanan, hingga pengacara terbaik.

Greenhouse telah bermitra dengan para pengacara, akuntan, sekretaris perusahaan, sampai dengan rental mobil dan broker perumahan untuk melayani pengguna. Di samping itu, Greenhouse juga melakukan inisiatif eksklusif “Greenhouse Booster Program” sebagai wadah kolaborasi antara perusahaan di dunia dengan anggota Greenhouse.

Dalam wadah ini anggota akan mendapat keuntungan layanan produk, pengetahuan pasar, pengalaman, dan kekuatan merek perusahaan. Program ini memiliki nilai US$50 ribu untuk produk layanan in-kind yang diberikan ke setiap anggota.

Nantinya, dalam co-working space direncanakan akan diselenggarakan berbagai sesi workshop, seminar, dan acara inkubator startup. Seperti Startup Weekend, Silicon Drinkabout, serta inisiatif sosial seperti acara Fishackathon uang mempunyai pesan mengenai pemanasan global.

“Obyektif kami adalah untuk mengelola acara yang berkualitas dengan tujuan untuk memberi dampak positif terhadap startup dan inovasi ekosistem di Indonesia.”

Greenhouse menyediakan penawaran yang fleksibel untuk keanggotaan dan disesuaikan dengan kebutuhan, bisa harian, bulanan, sampai tahunan. Ada tiga produk utama, yakni hot desk, dedicated desk, dan private office.

Hot desk dirancang untuk para pengguna mobile yang menginginkan layanan dan lokasi terbaik. Sementara dedicated desk dan private office lebih sesuai untuk tim yang ingin bertujuan untuk mengubah dunia.

Manish menargetkan sampai tahun 2019 mendatang, pihaknya dapat membuka empat lokasi baru di Indonesia, Vietnam, dan Filipina.

Greenhouse didukung sejumlah venture capital dan angel investor dari Indonesia dan Singapura sebagai investornya. Salah satu advisor Greenhouse adalah Raam Punjabi, pengusaha sekaligus pemilik perusahaan Multivision Plus.

CEO Gilkor Sinartus Sosrodjojo / Gilkor
Previous Story

Fokus Gilkor Tingkatkan Produktivitas Mall dan Ritel Memanfaatkan Data

Next Story

Papier Machine Adalah Mainan Kertas Sekaligus Medium Belajar Dasar-Dasar Elektronik

Latest from Blog

Don't Miss

WeWork Growth Campus

Kondisi dan Strategi Bisnis WeWork Menghadapi Perubahan Gaya Kerja Akibat Pandemi

Operator coworking space global WeWork meresmikan kehadirannya di Indonesia sejak
Tren Bisnis Coworking Space Selama Pandemi

Pemodal Ventura Tatap Masa Depan Bisnis Coworking Space

Era kejayaan bisnis coworking space di Indonesia berbanding lurus dengan