Satu tahun sudah lewat setelah Palmer Luckey dan timnya melepas head-mounted display Oculus Rift ke tangan konsumen, dan saat ini, Oculus VR menginjak tahun ketiga sejak mereka memutuskan buat menjadi bagian dari Facebook. Akuisisi senilai US$ 2 miliar tersebut meyakinkan banyak orang mengenai potensi pemanfaatan teknologi VR secara mainstream.
Dan di tanggal 30 Maret kemarin, terungkap sebuah berita mengagetkan. Palmer Luckey, salah satu pendiri Oculus VR, mengundurkan diri dari Facebook. Hari ini merupakan Jumat terakhir bagi Luckey bekerja sebagai karyawan sosial media raksasa itu. Kabarnya, sang co-founder berhenti secara sukarela, tapi Facebook enggan memberikan komentar karena dilarang mendiskusikan masalah personal.
Berkenaan dengan mudurnya Palmer Luckey, Facebook segera mengeluarkan pernyataan resmi: “Palmer akan sangat dirindukan, dan warisannya jauh melampaui berdirinya Oculus. Semangat Luckey-lah yang mencetus revolusi virtual reality modern dan membantu membangun industri ini. Kami sangat berterima kasih untuk semua hal yang ia kerjakan buat perusahaan serta ranah VR, dan kami berharap ia selalu sukses.”
Di awal kiprah Oculus VR, Luckey pernah menyampaikan bahwa virtual reality merupakan masa depan industri hiburan, ‘The Matrix’ di dunia nyata. Dan dengan rendah hati, ia juga mengaku terobosan-terobosan yang Oculus VR manfaatkan bukan murni kreasi mereka. Perusahaan tersebut hanya sekedar ‘beruntung’ karena mengenalkan kembali VR di momen yang tepat. Walau demikian, Oculus bertanggung jawab memicu persaingan virtual reality – dimeriahkan oleh Valve, HTC, Samsung dan banyak nama terkenal lain.
Meski menjadi pionir, perjalanan Palmer Luckey bersama Oculus VR tidak selalu mulus. Pandangan dan dukungan politiknya terkait pemilihan presiden di Amerika tahun lalu berdampak buruk pada citra perusahaan.
Lalu di bulan Januari 2017 silam, Luckey (ditemani oleh Mark Zuckerberg) dipanggil ke pengadilan sebagai saksi atas tuduhan ZeniMax terhadap Oculus VR terkait ‘pencurian’ teknologi yang dilakukan sang CTO, John Carmack. Di tanggal 1 Februari, juri mengumumkan bahwa Oculus tidak bersalah, namun karena menurut mereka Luckey gagal mematuhi NDA yang ia tanda tangani, Facebook harus membayarkan uang sebesar US$ 500 juta pada Zenimax.
Facebook sendiri sudah menyuarakan langkah buat naik banding, dan perseteruan ini bisa berlangsung hinga bertahun-tahun ke depan. Tak lama setelah kasus gugatan itu, terdengar desas desus bahwa ada kemungkinan Luckey akan mengundurkan diri. Tapi terhitung di bulan Desember 2016 kemarin, ia dikonfirmasi masih bekerja untuk Facebook.
Via Venture Beat. Sumber: Upload VR. Gambar header: Business Insider.