Sempat tergolong stagnan perkembangannya, pasar tablet Android mulai menguat kembali sejak pandemi COVID-19 melanda. Tren ini pada akhirnya mendorong Google untuk menaruh perhatian ekstra pada kategori tablet, dan pada Oktober 2021, Google pun resmi mengumumkan Android 12L, varian baru yang secara spesifik dirancang agar bisa berjalan optimal pada perangkat berlayar besar.
Sebelumnya, Google bahkan secara diam-diam berhasil merekrut kembali salah satu co-founder Android, Rich Miner, untuk menjadi CTO dari divisi yang bernama “Android Tablets”, dan ini kian menunjukkan keseriusan Google dalam menghidupkan kembali segmen tablet Android. Tidak tanggung-tanggung, Rich bahkan percaya tablet bisa mengalahkan laptop dalam hal penjualan ke depannya.
Pernyataan ini ia sampaikan di episode terbaru program The Android Show yang ditujukan untuk kalangan developer. Ia menjelaskan bahwa ada data yang menunjukkan bagaimana pertumbuhan penjualan tablet sebenarnya sudah mulai kelihatan sejak babak kedua 2019, dan pandemi pada dasarnya hanya semakin mengakselerasi pertumbuhan tersebut.
Menurutnya, angka penjualan tablet terus mengejar laptop di tahun 2020, dan ini masih akan terus berlanjut hingga akhirnya bakal ada lebih banyak tablet yang terjual daripada laptop setiap tahunnya tidak terlalu jauh dari sekarang. “Saya pikir sekalinya Anda melewati titik tersebut, Anda tidak akan kembali lagi,” ucap Rich.
Rich juga menjelaskan bahwa penggunaan tablet sekarang bukan hanya sebatas konsumsi, melainkan juga untuk keperluan produktivitas dan kreativitas. Ketersediaan beragam aksesori seperti keyboard dan stylus kian memantapkan posisi tablet sebagai perangkat yang serba bisa. Dibanding laptop, tablet bisa didapat dengan harga yang lebih terjangkau, tapi di saat yang sama masih tergolong sangat kapabel.
Poin yang ingin Rich angkat pada dasarnya adalah supaya kalangan developer bisa mempertimbangkan untuk mengoptimalkan aplikasi bikinannya, atau bahkan memberikan prioritas berlebih untuk kategori tablet. Pendekatan yang perlu diambil pada dasarnya sudah berbeda dari sebelumnya — bukan lagi mobile-first melainkan tablet-first — apalagi mengingat dewasa ini cukup umum bagi produsen untuk memasarkan tablet bersama dengan aksesori-aksesori pendukungnya itu tadi.
Sumber: 9to5Google.