Secara default, kebanyakan pengguna internet di dunia menggunakan DNS bawaan dari penyedia layanan. Sampai kemudian muncul DNS alternatif dari Google dan OpenDNS yang konon katanya membuat kecepatan internet semakin ngebut dan relatif lebih aman. Tapi kecepatan bukanlah isu besar yang sebenarnya, karena DNS terkini menawarkan kecepatan yang hampir merata sehingga menggunakan DNS dari pihak ketiga sejatinya tidak benar-benar diperlukan. Masalah utamanya terletak pada privasi. Inilah yang menjadi perhatian Cloudflare yang meluncurkan layanan DNS baru.
Dalam rilis resminya Cloudflare mengklaim bahwa meskipun pengguna mengunjungi situs yang terenkripsi – ditandai dengan adanya ikon gembok hijau di address bar – bukan berarti DNS tidak mencatat identitas setiap situs yang dikunjungi. Daftar situs tersebut dapat diakses oleh penyedia layanan internet baik berbasis wire ataupun mobile.
Dengan DNS barunya, Cloudlflare menawarkan solusi gratis dan mudah. Secara sederhana, DNS 1.1.1.1 milik Cloudflare yang fokus pada aspek privasi bekerja dengan mencegah layanan internet (ISP) untuk melacak riwayat peramban pengguna. Mereka juga berjanji tidak akan menjual data pengguna atau memanfaatkannya sebagai target iklan. Cloudflare bahkan akan menghapusnya secara otomatis dan permanen setelah 24 jam.
DNS Cloudflare yang baru menggunakan kombinasi angka yang sengaja dipilih dengan tujuan agar mudah diingat, yaitu 1.1.1.1 dan 1.0.0.1. Kedua DNS ini dipastikan tersedia untuk lintas platform termasuk iPhone, Android, MacOS, Linux, Router dan pastinya untuk Windows. Tapi pertanyaan besarnya, saat ini sudah ada layanan solid dan terpercaya dari Google dan juga Comodo, apakah kehadiran DNS baru benar-benar dibutuhkan?
Sumber berita Cloudlflare.