Ikut menciptakan smartwatch merupakan respons umum para perusahaan watchmaking tradisional dalam menanggapi meledaknya kepopuleran produk-produk buatan raksasa elektronik. Beberapa dari mereka menciptakan perangkat bertema serupa, dan sebagian lain mencoba memadukan konsep pintar dengan desain timeless arloji sehingga terlahirlah smartwatch hybrid.
Konsep ini belakangan menjadi cukup populer, diadopsi baik oleh watchmaker seperti Mondaine dan Skagen, serta diusung pula oleh nama-nama semisal Misfit serta Lenovo. Mungkin melihat kesempatan besar menanti di segmen itu, perusahaan arloji raksasa asal Jepang mengumumkan dimulainya kerja sama strategis dengan Fossil Group dalam upaya mengembangkan produk smartwatch hybrid lebih jauh.
Ada tiga poin yang menjadi misi dari kolaborasi ini. Pertama, Citizen berencana untuk memproduksi sistem pergerakan smartwatch hybrid yang ditunjang oleh teknologi milik Fossil. Kedua, brand Jepang itu bermaksud buat memasarkan teknologi movement ciptaannya secara lebih luas. Dan ketiga, Fossil akan membantu Citizen menciptakan terobosan-terobosan terbaru di ranah smartwatch.
Fossil bukanlah nama asing di bidang produksi smartwatch. Dan di tahun 2016, mereka mulai memperkenalkan perangkat wearable pintar berkonsep hybrid. Produk-produk tersebut tetap mempertahankan penampilan klasik khas arloji analog namun mampu menyampaikan notifikasi (baik panggilan atau update aplikasi) secara tersembunyi serta bisa pula menakar aktivitas fisik yang Anda lakukan.
Citizen sendiri memang bukan nama yang muncul di benak kita saat membahas smartwatch, namun jauh sebelum Apple dan Samsung memperkenalkan jam pintar pertamanya, Citizen telah lebih dulu mencoba mengintegrasikan konektivitas Bluetooth di arloji mereka. Kemudian di tahun 2016, kemampuan tersebut produsen integrasikan pada lini jam bertenaga surya Eco-Drive. Inkarnasi terbarunya belum lama ini diperkenalkan, mengusung desain yang lebih kecil dan tipis lagi.
Tokura selaku CEO Citizen menyampaikan bagaimana perusahaannya akan benar-benar menyeriusi pasar smartwatch. Kerja sama tersebut merupakan cara bagi kedua perusahaan untuk menggabungkan kekuatan mereka dalam langkah ‘menjadi pemimpin di segmen smartwatch‘. Buat Citizen sendiri, langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses adopsi perangkat bertema hybrid serta membuat proses produksinya lebih efisien.
Berdasarkan riset yang dilakukan Juniper Research, smartwatch hybrid diprediksi akan mendominasi pasar jam pintar di tahun 2022 nanti dengan persentase mencapai 50 persen. Angkanya berpeluang melonjak 460 persen dari jumlah di tahun 2017, dengan perkiraan pengapalan menyentuh 80 juta unit.
Sumber: Citizen.