Dark
Light

Fitur Data Saver di Chrome Kini Bisa Menghemat Data Hingga 70 Persen

1 min read
December 2, 2015

“Sudah lambat, kuotanya sedikit lagi,” keluh teman saya selagi menatapi sebuah situs di layar smartphone yang tak kunjung terbuka. Seperti yang kita tahu, kehabisan kuota data adalah salah satu musuh utama pengguna smartphone selain kehabisan baterai. Maka dari itu, Google pun sudah cukup lama menghadirkan fitur Data Saver pada browser Chrome.

Teman saya tadi tentu saja tidak sendirian. Saya yakin masih banyak pengguna smartphone yang kerap mengalami skenario serupa, dimana koneksi internetnya terasa lambat dan ia ‘dihantui’ oleh ancaman kehabisan kuota data. Beruntung, Google baru saja meng-update fitur Data Saver di Chrome agar kinerjanya lebih efisien lagi.

Sekarang, fitur ini diyakini bisa menghemat penggunaan data saat browsing hingga 70 persen. Jadi semisal sebuah situs sebelumnya memakan data 1 megabyte, dengan fitur Data Saver konsumsi datanya jadi cuma berkisar 300 kilobyte. Pencapaian ini dimungkinkan berkat kemampuan fitur Data Saver menyembunyikan sebagian besar gambar yang ada pada situs.

Chrome Data Saver

Fitur ini akan aktif ketika Chrome mendeteksi koneksi internet sedang lambat. Setelah situs selesai dimuat, jika memang berkenan pengguna bisa memunculkan semua gambar hanya dengan satu sentuhan – atau pengguna juga bisa memunculkan gambar satu per satu dengan menyentuh bingkainya satu per satu pada layar.

Penyempurnaan fitur Data Saver ini bakal bisa dinikmati lebih dulu oleh pengguna di India dan Indonesia. Harapannya, berkelana di web bisa lebih cepat dan terjangkau meski kecepatan koneksinya cukup terbatas.

Sumber: Chrome Blog. Gambar header: Google Chrome via Shutterstock.

Previous Story

Daftar Diskon Smartphone Samsung Galaxy Bulan Desember 2015

Aplikasi Chatting untuk Kaskuser /Shutterstock
Next Story

Aplikasi Kaskus Chat Permudah Komunikasi Antar Kaskuser

Latest from Blog

Don't Miss

Google Luncurkan Tampilan Baru untuk Asisten AI NotebookLM

Google memang terus mengejar pengembangan model AI-nya di berbagai bidang.

Google Umumkan Versi Baru untuk Model AI Veo, Imagen, dan Whisk

Perlombaan pengembangan AI generatif memang terus berlanjut, dan tidak hanya