Hari ini (26/8), untuk pertama kalinya, China-Indonesia Mobile Game Conference diselenggarakan di Century Park Hotel, Jakarta, Indonesia. Konferensi yang diperuntukan bagi para pelaku dalam industri mobile game dalam negeri dan Tiongkok ini terselenggara atas kerja sama Baidu Indonesia dan China-ASEAN Mobile Internet Industri Alliance (CAMIA). Tujuan yang ingin dicapai adalah membangun jembatan komunikasi antara pelaku industri mobile game dalam negeri dan Tiongkok.
China-Indonesia Mobile Game Conference sendiri merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh CAMIA. Sebelum mampir ke Indonesia, konferensi serupa lebih dahulu hadir di Bangkok, Thailand, pada Juli lalu.
Asisten Sekretaris Jendral CAMIA Julianna Lee mengatakan, “Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi channel komunikasi bagi para pemain di industri ini untuk saling berbagi informasi. Kami juga senang dapat bermitra dengan Baidu Indonesia yang telah memiliki sumber daya lokal yang kuat di Indonesia.”
CAMIA didirikan pada tahun 2014 lalu atas prakasa Pemerintah Tiongkok dengan para pemimpin di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai negara ASEAN. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengembangkan industri mobile internet di Tiongkok dan negara-negara di ASEAN.
Lee melihat bahwa Indonesia merupakan negara dengan pasar game dan populasi penduduk terbesar di Asia Tenggara . Tingkat pertumbuhan pendapatan pasar mobile game di Indonesia tahun lalu mencapai 120% atau yang paling cepat di Asia Tenggara. CAMIA melihat pasar mobile game di Indonesia terbuka luas untuk semua pemain, baik bagi para pengembang game lokal maupun perusahaan-perusahaan asing.
“Kami sangat antusias untuk ikut serta dan mendukung kegiatan ini. China-Indonesia Mobile Game Conference sejalan dengan misi Baidu utnuk turut mengembangkan ekosistem mobile internet, termasuk industri mobile game di Indonesia,” kata Direktur Baidu Indonesia Bao Jianlei.
Dalam ajang ini, Baidu Indonesia juga memaparkan kembali laporan “Q2 2015 Indonesia Mobile Data Report, Based on MoboMarket User Data Research”. Laporan tersebut memaparkan mengenai kebiasaan para pengguna mobile di Indonesia. Sejak diperkenalkan tahun 2014, kini MoboMarket mengklaim telah memiliki lebih dari empat juta pengguna aktif bulanan di Indonesia dan telah bekerja sama dengan lebih dari 250 pengembang aplikasi lokal.