Tahun lalu, GrabTaxi, startup asal Malaysia yang melayani pemesan Taxi melalui aplikasi mobile resmi hadir di Indonesia. Sejak saat itu GrabTaxi terus meningkatkan pelayanan dan juga memperluas wilayah jangkauannya di Indonesia dengan hadir di beberapa kota besar seperti Jakarta, Padang, dan Surabaya. Melalui ajang Echelon Indonesia 2015, Group Vice President of Marketing GrabTaxi Cheryl Goh mengulas lebih dalam aktivitas GrabTaxi di Indonesia untuk tahun 2015 ini.
GrabTaxi adalah salah satu startup yang bergerak di bidang transportasi dan dikenal luas di Asia. Sejak diluncurka ke kalangan umum di Malaysia pada 2012 tahun lalu, GrabTaxi menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Layanan mereka kini sudah tersedia di 6 Negara dan 15 kota besar di Asia Tenggara, dan setiap kali akan memasuki pasar baru, menurut Cheryl akan selalu ada proses edukasi.
Cheryl mengatakan,”Setiap kami memasuk pasar baru, di manapun itu, akan selalu ada proses edukasi untuk mengenalkan aplikasi kami. Kami selalu melakukan pendekatan kepada mereka yang paham dan cinta dengan teknologi, karena mereka adalah early adopter kami. Selain itu kami juga banyak mendatangi konferensi-konferensi untuk memperkenalkan aplikasi kami.”
Cheryl sangat menekankan proses edukasi ini, ia juga memberi contoh sederhana ketika GrabTaxi sudah memasuki pasar Indonesia. Untuk merangkul sebanyak mungkin supir taksi yang dapat diajak bekerja sama, pihak GrabTaxi menjelaskan alasan mengapa mereka harus bergabung dengan GrabTaxi. “Jawabannya sederhana, kalian (supir taksi) bisa mendapatkan lebih banyak uang jika bergabung dengan kami. Straight to the point,” ujarnya.
Tapi, pihak GrabTaxi juga tidak akan sembarangan dalam merekrut supir taksi yang ingin bergabung dengan mereka. Untuk menjaga kualitas palayanan, ada proses-proses yang harus dilewati oleh para supir taksi di Indonesia. Para pengemudi yang ingin bermitra harus melalui proses screening yang disebut 360 degree evaluation. Proses tersebut akan dilakukan secara administratif maupun melalui survei lapangan dan berjalan minimal selama dua minggu.
Pasar Indonesia bukannya lepas dari hambatan, ada satu hambatan yang ia jelaskan setelah proses perekrutan selesai, yaitu penggunaan aplikasi oleh para supir taksi. Menurut Cheryl, di Indonesia, supir taksi butuh waktu lebih lama untuk segera menggunakan aplikasi ini setelah mereka mengunduhnya. Oleh sebab itu ke depannya, pihak GrabTaxi akan tetap memberikan pelatihan untuk supir taksi yang baru bergabung agar mereka dapat menggunakan aplikasi ini dengan semestinya. Aplikasi GrabTaxi sendiri sudah tersedia untuk platform Android, iOS, dan Blackberry.