Salah satu perusahaan pengembang aplikasi utilitas untuk ponsel pintar asal Tiongkok, Cheetah Mobile (CM), telah resmi membuka kantor operasionalnya di Jakarta sejak Mei lalu. Pembukaan kantor tersebut bertujuan untuk memudahkan CM mencari rekanan bisnis lokal dan juga untuk dapat berkomunikasi lebih dekat dengan pelanggan mereka. Rencananya dalam penjaringan rekanan bisnis lokal, CM ingin berkolaborasi dengan produsen ponsel dan juga komunitas startup lokal di Indonesia.
Secara global CM telah berhasil mencatat monthly active user hingga 443 juta pengguna per Maret 2015. Sedangkan untuk pangsa pasar Indonesia, General Manager for International Business Development Cheetah Mobile Johnny Li menyebutkan bahwa CM telah memiliki 13 juta monthly active users di Indonesia. CM sendiri berencana untuk terus meningkatkan pencapaiannya tersebut.
Mengenai dibukanya kantor CM di Indonesia, Johnny menjelaskan bahwa CM memandang Indonesia sebagai pasar yang memiliki potensi besar dari sisi pengembangan aplikasi smartphone. Penetrasi smartphone yang pesat, dan banyaknya kisah startup sukses ala Tokopedia dan Go-Jek menjadi daya tarik tersendiri yang melandasi dibukanya kantor CM di Indonesia.
Strategi Cheetah untuk bermain di pasar mobile Indonesia
Dalam waktu satu tahun belakang, Cheetah Mobile juga telah melakukan kerja sama dengan lima OEM (Original Equipment Manufacturer) di Indonesia. Untuk semester kedua tahun ini, CM akan lebih fokus dan aktif dalam menjalin kerja sama dengan ekosistem mobile lokal. Termasuk membangun kerja sama dengan pengembang aplikasi lokal, dan mengadakan seminar di beberapa universitas untuk membicarakan tren internet seluler.
Dikutip dari SWA, Johnny mengatakan, “Kami pikir saat ini ekosistem di Indonesia sedang meledak. Hal ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk developer di sini.[…] Hal inilah yang membuat kami memutuskan untuk membuka kantor di Indonesia, untuk bekerja sama dengan dengan pengembang aplikasi lokal, institusi pendidikan, dan bahkan sektor publik. Sehingga kami dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekositem aplikasi lokal dan startup.”
Terkait dengan capaian kolaborasi, Johnny mengungkap bahwa saat ini ada sekitar dua puluh mitra lokal yang sedang dijajaki untuk menjalin kerja sama, Advan adalah salah satunya. Selain itu, CM juga sudah memiliki proyek dengan startup lokal untuk membuat aplikasi dengan cita rasa lokal.
“Saat ini kami sedang berkolaborasi dengan beberapa pengembang mobile application, termasuk e-commerce, aplikasi sosial, dan aplikasi permainan. Seiring dengan pertumbuhan ekosistem lokal, kami yakin kami dapat bekerja sama dengan beberapa perusahaan lagi dalam waktu dekat,” ujar Johnny.
Rencana dan target Cheetah Mobile di Indonesia
Secara garis besar, ada empat rencana CM di Indonesia menurut pemaparan Johnny. Pertama, yaitu untuk berkolaborasi dengan produsen smartphone lokal guna menyediakan performa yang lebih baik di perangkat ponsel. Kedua, berkolaborasi dengan pengembang lokal, khusunya untuk membangun hubungan dengan pelaku e-commerce dan para pengembang aplikasi, termasuk juga berencana untuk menanam investasi di startup lokal.
Rencana ketiga yakni untuk dapat berkolaborasi dengan venture capital, operator lokal, dan juga para startup lokal. Terakhir, untuk dapat berbagi pengalaman CM di industri internet seluler dengan local audience.