Setelah ditangkap pada 2021 lalu, 3 orang dinyatakan bersalah karena terbukti membuat dan menjual cheat untuk game Genshin Impact. Mereka dijatuhi hukuman penjara dan harus membayar denda ratusan juta rupiah, karena telah menyebabkan kerugian yang dialami oleh HoYoverse. Kasus ini terjadi di Shanghai, Tiongkok.
Dari ketiga orang ini, satu di antaranya merupakan pembuat cheat, sedangkan 2 orang lainnya berperan sebagai penjual. Pencipta cheat dikenai hukuman selama 4 tahun penjara, sedangkan untuk penjual besar mendapatkan hukuman penjara selama 3 tahun dan 10 bulan. Untuk yang seorang lagi, ia dijatuhi hukuman penjara selama 1 tahun 6 bulan, dengan denda yang lebih kecil.
Mengingat Genshin Impact merupakan game PvE, seperti apakah cheat yang mereka buat? Dikutip dari Reddit, cheat yang dimaksud adalah dengan membuat sebuah kartu plug-in, yang dapat meretas server Genshin Impact. Setelah itu, mereka bisa memanipulasi game di dalam akun mereka. Primogem, yang merupakan kurs premium, bisa didapatkan secara mudah melalui metode ini.
Uang yang mereka raup dari hasil penjualan ini juga tidak sedikit. Setidaknya, mereka mendapat keuntungan sebesar RMB2 juta atau sekitar Rp4,4 miliar. HoYoverse menderita kerugian yang cukup besar atas tindakan ilegal tersebut.
Ketiga orang ini merupakan pihak pertama, yang mendapatkan hukuman penjara atas tindakan yang menyalahi aturan HoYoverse. Sebelumnya, HoYoverse hanya mendenda para pelanggar yang terbukti bersalah, namun tidak sampai memenjarakan mereka. Hal ini menandakan keseriusan miHoYo melawan para cheater dan leaker yang mereka anggap merugikan.
Selain cheater, leakers juga sudah “diburu” sejak lama oleh HoYoverse. Perusahaan asal Tiongkok ini beranggapan bahwa bocoran terhadap konten yang akan datang, bisa merugikan mereka.
Mereka menganggap, bahwa dengan bocornya konten yang belum selesai, akan menyebabkan ekspektasi dari komunitas. Sehingga saat konten yang selesai berbeda dengan versi pengembangan, mereka akan mendapatkan protes keras atas hal tersebut. Selain itu, banyak pihak yang bisa memonetisasi konten yang belum selesai tersebut, seperti mengunggahnya ke YouTube.
Ada juga rumor yang mengatakan bahwa penundaan versi 2.7 pada beberapa waktu yang lalu, disebabkan karena HoYoverse ingin memperkuat keamanan server Testing mereka.