Dark
Light

ChatGPT Diblokir di Italia, Akankah Negara-Negara Lain Menyusul?

1 min read
April 3, 2023
ChatGPT diblokir di Italia

Sejak diluncurkan pada akhir November tahun lalu, ChatGPT telah digunakan oleh jutaan orang dari seluruh dunia. Namun rupanya tidak semua negara menerima keberadaan chatbot AI tersebut dengan tangan terbuka. Salah satu contohnya adalah Italia, yang baru-baru ini memutuskan untuk memblokir akses ChatGPT sepenuhnya.

Perintah blokir ChatGPT ini dikeluarkan oleh Otoritas Perlindungan Data Italia (GPDP) pada 31 Maret lalu dan sudah langsung diberlakukan. Ada dua alasan mengapa pemerintah Italia mengambil keputusan ini. Yang pertama berkaitan dengan kasus kebocoran data yang dialami ChatGPT belum lama ini, sementara alasan yang kedua berkenaan dengan tidak adanya sistem verifikasi umur yang diterapkan oleh pencipta ChatGPT, OpenAI.

Sebagai informasi, OpenAI memang menyimpan data pribadi pengguna ChatGPT dengan alasan untuk melatih chatbot AI-nya tersebut. Namun sebuah bug yang terjadi pada 20 Maret lalu mengakibatkan sejumlah data pribadi pengguna ChatGPT terekspos ke pengguna lain, dan GPDP menilai tidak ada basis hukum yang kuat yang dapat menjustifikasi pengumpulan dan pemrosesan data pribadi yang OpenAI lakukan tersebut.

GPDP juga menyayangkan tidak adanya mekanisme verifikasi umur pada ChatGPT. Meskipun OpenAI mensyaratkan usia minimum 13 tahun untuk menggunakan ChatGPT, nyatanya sama sekali tidak ada sistem yang bisa mencegah anak-anak di bawah batasan umur tersebut untuk mengakses layanannya.

Tidak diketahui sampai kapan pemblokiran ChatGPT di Italia ini akan berlangsung, namun yang pasti GPDP memberi waktu 20 hari bagi OpenAI untuk mengambil tindakan. Kalau tidak, OpenAI berpotensi diberi sanksi sebesar 20 juta euro.

Berdasarkan laporan BBC, di samping memblokir ChatGPT, GPDP juga berniat melakukan investigasi lebih lanjut terkait apakah chatbot tersebut juga mematuhi undang-undang perlindungan data yang ditetapkan oleh Uni Eropa, atau yang lebih dikenal dengan istilah General Data Protection Regulation (GDPR).

Kepada BBC, perwakilan OpenAI mengeklaim bahwa ChatGPT telah mematuhi GDPR dan undang-undang privasi lainnya. Mereka akan berusaha untuk menyelesaikan perkara ini sesegera mungkin.

Akankah negara-negara lain menyusul?

Melihat keputusan yang diambil pemerintah Italia, tentu ada peluang bagi negara lain — khususnya yang berada di benua Eropa — untuk mengambil langkah serupa dan memblokir ChatGPT di negaranya masing-masing.

Laporan yang sama dari BBC mengatakan bahwa Komisi Perlindungan Data Irlandia (DPC) sudah berencana untuk meninjau dasar tindakan yang diambil pemerintah Italia, dan mereka juga akan berkoordinasi dengan semua otoritas perlindungan data di Uni Eropa terkait pemblokiran ini.

Badan regulasi data independen Inggris Raya, Information Commissioner’s Office (ICO), mengatakan kepada BBC bahwa meskipun mereka mendukung pengembangan AI, mereka juga sepenuhnya siap untuk mengambil tindakan seandainya ada yang terbukti melanggar undang-undang perlindungan data.

Selain di Italia, ChatGPT sejauh ini juga sudah diblokir di negara-negara seperti Tiongkok, Iran, Korea Utara, dan Rusia. Bahkan di kampung halamannya sendiri (Amerika Serikat), ChatGPT pun juga mendapat penolakan dari sejumlah pihak.

Belum lama ini, sebuah grup advokasi AI bernama Center for AI and Digital Policy (CAIDP) melayangkan komplain ke Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC) dan meminta badan hukum tersebut untuk menyetop pengembangan ChatGPT. Keluhan tersebut datang hanya sehari setelah publikasi sebuah surat terbuka yang meminta pengembangan AI dihentikan demi merancang regulasi yang lebih matang di ranah tersebut.

Gambar header: Sanket Mishra via Pexels.

Ringkasan Genshin Impact versi 3.6
Previous Story

Ringkasan Genshin Impact Versi 3.6: Kompetisi Enam Darshan Akademiya dan Asal-usul Ras Naga di Teyvat

Next Story

Adang Serangan Siber, Taiwan Perkenalkan Art of Cyber War

Latest from Blog

Don't Miss

Pengguna X Premium Kini Bisa Gunakan Grok AI

Secara global, Elon Musk mengumumkan peluncuran Grok 1.5 pada akhir

TikTok Uji Coba Hasil Pencarian yang Didukung AI

Diperkenalkan sebagai “Search Highlight”, dengan dukungan ChatGPT.