Dark
Light

CharityLights Ajak Masyarakat Peduli Berbagi Melalui Kegiatan Unik

1 min read
August 28, 2014

Rendahnya tingkat pemerataan pembangunan (dan pendapatan) di Indonesia diiringi dengan sejumlah masalah sosial yang juga turut meningkat, seperti kelaparan, pendidikan yang kurang merata, dan pengangguran. Tantangan untuk melakukan perubahan justru melawan sikap apatis yang kerap muncul di tengah masyarakat. CharityLights hadir sebagai platform yang menjembatani tiga elemen penting dalam aksi penggalangan dana dengan cara yang inovatif.

CharityLights menganggap pemerintah memiliki peran penting untuk membantu memecahkan masalah ini, namun sayangnya transparansi dan citra yang kurang dipercaya oleh masyarakat menjadikan ruang gerak mereka menjadi terbatas. Di satu sisi, pihak swasta menjanjikan pendanaan yang juga tak kalah meyakinkan, hanya saja kepentingan bisnis mereka terkadang dianggap membahayakan lingkungan dan keadilan masyarakat. Sementara itu masyarakat sipil memiliki kekuatan rakyat yang sangat besar dan sanggup menyalurkan bantuan pada mereka yang sangat membutuhkan. Sayangnya selain tidak memiliki materi yang berkecukupan, organisasi masyarakat acap kali terbentur sikap apatis dari sesamanya.

Lantas bagaimana CharityLights mewadahi tiga elemen tersebut? Menurut CharityLights, sikap apatis merupakan ancaman terbesar bagi orang-orang yang berada di kelas ekonomi menengah. Untuk meningkatkan rasa kepedulian antar sesama, CharityLights mempermudah kegiatan amal dengan memanfaatkan teknologi yang mampu menyediakan mesin pemroses bantuan donasi dari para donatur yang ingin berkolaborasi. Nantinya bantuan tersebut disalurkan bagi mereka yang paling membutuhkan. Dalam prosesnya CharityLights memiliki relawan pengembang aplikasi yang bekerja di belakang layar untuk memastikan segalanya berjalan secara terstruktur dan rapi.

Aplikasi-aplikasi tersebut terintegrasi dengan API buatan CharityLights dan penggunanya dapat memilih sendiri lembaga amal yang mereka prioritaskan atau mereka dapat memberikan bantuan uang tunai untuk mendukung aktivitas lembaga-lembaga tersebut.

Salah satu implementasi aplikasinya adalah PhiRUNthropy. Menggunakan aplikasi ini, pengguna dapat mencatat kegiatan olahraga harian mereka seperti bersepeda, berlari, atau bahkan berjalan kaki. Berikutnya mereka dipersilakan menentukan cause yang dikehendaki untuk dibantu, contohnya Stand Up For Cancer.

Masyarakat yang ingin berpartisipasi membantu memecahkan masalah sosial cukup unduh aplikasi PhiRUNthrophy, kemudian melakukan aktivitas olahraga sambil beramal. Setiap jarak yang ditempuh oleh pengguna dengan berjalan, berlari, atau bersepeda akan dihitung sebagai amal yang nantinya ditujukan sesuai dengan cause pengguna. Dengan berbagi poin hasil latihan pengguna, CharityLights mengharapkan adanya sisi kompetitif dari para pengguna sehingga aksi amal akan menjadi semakin menyenangkan.

Implementasi semacam ini sudah umum di beberapa negara maju. Mengingat cukup besarnya antusiasme masyarakat berolah raga, akan sangat baik jika cause melalui kegiatan olahraga ini, yang dibantu melalui aplikasi buatan CharityLights, semakin didorong pemanfaatannya di masyarakat.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga.

Previous Story

Strategi Xiaomi Demi Tawarkan Smartphone Berperforma Tinggi di Harga Terjangkau

Next Story

Resmi Diungkap, Smartwatch LG G Watch R Dibekali Layar Canggih Berteknologi P-OLED

Latest from Blog

Don't Miss

Tahun Depan WeCare Ingin Bisa Bantu Mendanai Hingga 500 Pasien

Sebulan yang lalu kami sempat membahas sebuah layanan yang memfasilitasi 

WeCare Bantu Galang Dana Kesehatan Melalui Kampanye Crowdfunding

Adalah mimpi besar Indonesia untuk menciptakan kesehatan yang merata bagi