Platform manajemen sumber daya manusia (Human Resources / HR) di Indonesia bukan hal baru. Gadjian, Talenta, Jojonomic, Catapa, KaryaOne, dan Benemica adalah contoh sederet nama yang menawarkan solusi untuk perusahaan atau organisasi dalam mengelola karyawan. Solusinya bukan hanya urusan pendataan, tetapi juga integrasi dan mobilitas. Dari sanalah lahir inovasi dan kolaborasi–dua hal krusial bagi startup untuk bisa mempertahankan eksistensinya.
Gadjian dan Catapa berkenan membagikan pengalaman mereka sepanjang tahun 2019 kepada DailySocial. Bagi keduanya, memenuhi kebutuhan pasar masih menjadi hal yang utama, sembari terus mengeksplorasi teknologi terkini yang bisa diimplementasi.
Co-founder dan CEO Gadjian Afia Fitriati menceritakan, tahun 2019 merupakan tahun yang penuh akan tantangan sekaligus juga capaian. Bagi Afia dan tim, Pasar HR adalah pasar berbasis kepercayaan dan di tahun ini mereka berhasil mendapatkannya.
“Di 2 tahun awal kami beroperasi, sebagai pemain baru kami belum mendapatkan kepercayaan itu. Tapi di 2019, kami mulai dikenal sehingga mulai banyak brand–brand besar bahkan BUMN menggunakan aplikasi-aplikasi kami untuk mengelola HR,” cerita Afia.
Sementara bagi Catapa, selain tim dan produk yang semakin matang tahun ini, Catapa resmi memiliki call center dan juga berhasil menggelar Catapa Talk, sebuah ajang yang banyak memberikan masukan bagi tim Catapa untuk lebih baik ke depannya.
“Di tahun 2019 kami establish call center di 150150 guna terus meningkatkan layanan kepada customer Catapa. Dan untuk pertama kalinya di tahun 2019, Catapa mengadakan Catapa Talk yang mengundang para praktisi HR terpilih. Feedback-nya sangat baik. Kami berencana untuk mengadakan Catapa Talk selanjutnya di 2020,” terang CEO Catapa Stefanie Suanita.
Tantangan yang dihadapi
Solusi HR yang ditawarkan Gadjian dan Catapa dari awal menyasar bermacam-macam jenis organisasi. Hal yang wajib dijaga dari solusi-solusi yang ada adalah performa yang tetap stabil dan pengalaman yang membantu atau memudahkan. Belum lagi kompleksitas layanan yang ada.
Bagi Catapa, dua hal penting yang masih menjadi tantangan adalah mengedukasi pasar dan menghadapi keengganan berubah. Tradisi yang sudah lama terjaga mau tidak mau harus diperbarui dengan teknologi. Catapa yang sejak awal mencoba memperkenalkan HRIS (Human Resource Intelligent System) berusaha keras untuk mengedukasi pasar pentingnya pengelolaan HR mumpuni.
“Oleh karena itu, ada setiap kesempatan public talk atau pun pitching, Catapa berusaha menyampaikan pesan pentingnya peran HR di dalam suatu perusahaan dan dengan dukungan HRIS yang tepat perusahaan akan bergerak semakin dekat dengan tujuan perusahaan,” terang Stefanie.
Sementara bagi Gadjian, yang sudah lebih dulu berada di industri, konsistensi menjadi hal yang cukup krusial. Dalam hal ini yang menjadi fokus utama adalah menjaga layanan tersedia dan berkeja dengan baik ketika pengguna membutuhkan.
“Tantangan yang kami hadapi adalah memastikan produk dan layanan kami terus berjalan dengan baik demi menjaga kepercayaan customer. Produk-produk kami cukup kompleks dan digunakan secara rutin oleh customer sehingga tantangan ini terkadang tidak mudah. Contohnya saja aplikasi absensi kami, Hadirr, yang digunakan oleh puluhan ribu karyawan minimal dua kali sehari setiap hari, atau Gadjian yang tiap bulan diakses untuk mengelola gaji. Sedikit saja ada kesalahan, pasti customer complain,” terang Afia.
Inovasi: Benefide dan Claudia
Baik Gadjian maupun Catapa belum selesai dengan inovasi. Kedua masih fokus pada fitur atau layanan terbaru yang disiapkan untuk memanjakan pengguna masing-masing.
Gadjian, di akhir 2019 ini memberkenalkan Benefide, sebuah platform yang akan melengkapi ekosistem layanan Gadjian yang sebelumnya diisi layanan manajemen karyawan Gadjian dan manajemen absensi Hadirr.
Di akhir 2019 kami baru saja meluncurkan inovasi terbaru kami, yaitu platform benefit karyawan Benefide. Selama ini, fokus kami lebih melayani manajemen dan bagian HR dalam manajemen SDM dengan Gadjian dan Hadirr. Dengan Benefide, kami memperluas cakupan layanan kami, bukan saja melayani perusahaan, tapi juga melayani karyawan dengan paket benefit yang lebih baik agar lebih produktif dan betah bekerja,” terang Afia.
Inovasi juga terus jadi strategi Catapa. Terbaru mereka memperkenalkan Claudia, sebuah chatbot yang bisa berperan sebagai sekretaris pribadi bagi setiap orang di perusahaan. Karena bisa membantu karyawan dalam mengajukan cuti, menyetujui permintaan cuti, dan lainnya. Ini merupakan salah satu fitur terbaru hasil dari implementasi teknologi AI.
“Selain Claudia, akan ada penawaran menarik dari partner Catapa bagi perusahaan dan karyawan yang menggunakan Catapa seperti karyawan dapat membeli asuransi perjalanan dengan harga yang lebih terjangkau,” jelas Stefanie.