Dark
Light

CEO Indosat: Pasar Telekomunikasi Indonesia Mulai Jenuh

1 min read
November 23, 2011

CEO Indosat, Harry Sasongko, mengemukakan pernyataan realistis bahwa pasar telekomunikasi Indonesia mulai jenuh. Melalui wawancaranya dengan WSJ, Sasongko (yang menjadi CEO Indosat sejak tahun 2009) mengungkapkan target kenaikan pendapatan industri telekomunikasi yang tadinya 15% telah diturunkan menjadi kurang dari 10%.

Dengan jumlah pelanggan secara total hampir mencapai 200 juta (penduduk Indonesia sendiri saat ini sekitar 240 juta jiwa), pertumbuhan pendapatan sebesar 20% yang sempat direngkuh beberapa waktu yang lalu tinggal menjadi kenangan. Tren ini tentu saja menjadi hal yang mahfum mengingat pasar Asia secara umum memang seperti itu, kecuali pasar India dan Vietnam. Sekarang ini yang sedang menggeliat dari tidur dan masih memiliki penetrasi ponsel yang rendah adalah kawasan Afrika.

Saat ini ARPU (Average Revenue Per User — Pendapatan rata-rata tiap pengguna) yang diperoleh secara rata-rata di Indonesia adalah kurang dari $5 per bulan. Tiga tahun lalu, sejumlah operator masih membukukan angka ARPU $7 per bulan. Bulan lalu Indosat mengumumkan bahwa pendapatannya selama sembilan bulan hingga September 2011 hanya mengalami kenaikan 4% di angka 15.36 triliun ($1.7 miliar). Indosat saat ini masih merupakan operator terbesar kedua di Indonesia dari sisi pengguna, setelah awal November ini mencapai milestone 50 juta pengguna.

Dengan semakin berkurangnya penggunaan telepon dan SMS, saat ini operator mulai menggantungkan harapan pada paket data Internet. Sementara ini paket data Internet merupakan sumber pendapatan baru yang paling menguntungkan, setelah pasar aplikasi berhasil di-bypass oleh Apple dan Google sebagai pemilik platform smartphone terbesar.

Untuk Indosat (dan nampaknya juga berlaku untuk semua operator GSM), pendapatan dari data naik drastis sebesar 50% dibanding tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pendapatan dari data baru menyumbang sekitar 10% dari total pendapatan. Dalam waktu beberapa tahun mendatang diprediksikan sharing paket data untuk total pendapatan operator bisa mencapai 15-20%.

Dengan penetrasi smartphone yang masih kecil, operator berusaha keras memutar otak untuk mengais pendapatan dari konsumen yang dalam jumlah besar hanya mengeluarkan kurang dari $10 setiap bulan untuk biaya telekomunikasi. Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh operator selama ini adalah berusaha meningkatkan kepemilikan smartphone murah — supaya lebih banyak lagi pengguna ponsel yang menggunakan paket datanya — dan menawarkan paket data yang semakin fleksibel, bahkan hingga 50 cent dollar per harinya.

Inovasi memang menjadi kata kunci menghadapi persaingan ketat di bidang telekomunikasi sekarang ini. Buat saya pribadi, pemenang di persaingan paket data di Indonesia bukanlah yang berhasil menjual dengan harga paling murah, melainkan yang berhasil menawarkan kecepatan yang stabil (tidak harus super cepat) dan handal — contohnya adalah coverage 3G yang luas dengan service level setidaknya mencapai 90%. Sudah bukan jamannya lagi jor-joran turun harga hampir setiap hari — masih ingat perang harga beberapa tahun lalu? — sementara kebutuhan masyarakat akan paket data Internet sudah mendekati kebutuhan primer.

6 Comments

  1. indosat keplek
    mesen iring st12 di kirimnya gruvi
    udah di ganti lagu uda bayar 2x pula , tetep aja lagu yg kita request di kasih
    akhirnya dgn terpaksa dan dgn rasa jengkel matiin iringnya pr bulan itu juga, padahal udah abis pulsa gw 25ribu

    penipu kelas KAKAP

  2. gw bilang pernyataan itu cm pengkondisian aja. tunggu aja apa yg bakal terjadi dlm beberapa bulan abis pernyataan itu. tujuan sbnrnya ngeluarin pernyataan kyk gt apa, dsb. soalnya kalo gw blg mah adalah hal yg wajar kalo terjadi penurunan “KENAIKAN PENDAPATAN yg ditargetkan”. masyarakat kita udah lebih cerdas dari waktu ke waktu soalnya, ga segampang dulu kalo mo dikibulin :p tapi kalo pendapatannya berkurang, kayaknya ga mungkin deh, secara telpon&sms kalo gw bilang udah masuk kebutuhan primer skrg.

  3. memang bener kok. pada beberapa tahun kedepan (yang pasti bukan waktu dekat) pola hidup masyarakat pasti bakal semakin berubah. Skrng saja sudah banyak smartphone yang bisa ym / facebook murah. 
    Trs dengan menggunakan skype skrng kita bisa telp bahkan teleconference. 
    Beberapa tahun kedpn jg harga hp smartphone bakalan tambah murah.

    telp & sms semakin lama sudah tidak bakal bisa dijadikan andalan lagi. Paling juga mereka bakalan berebut di wireless internet sama jualan konten atau ga rbt.

  4. memang bener kok. pada beberapa tahun kedepan (yang pasti bukan waktu dekat) pola hidup masyarakat pasti bakal semakin berubah. Skrng saja sudah banyak smartphone yang bisa ym / facebook murah. 
    Trs dengan menggunakan skype skrng kita bisa telp bahkan teleconference. 
    Beberapa tahun kedpn jg harga hp smartphone bakalan tambah murah.

    telp & sms semakin lama sudah tidak bakal bisa dijadikan andalan lagi. Paling juga mereka bakalan berebut di wireless internet sama jualan konten atau ga rbt.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

BlackBerry DevCon Asia Resmi Dipindahkan ke Singapura

Next Story

Papataka.com Kini Tidak Hanya Menjual E-book

Latest from Blog

Don't Miss

Pesta Hadiah IM3 2023 Digelar, Hadirkan Lebih Banyak Hadiah

Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui merek IM3 telah

Tri Luncurkan Paket HappyFlex

Tri, salah satu operator seluler ternama di Indonesia, terus berkomitmen