Dark
Light

CEO Corner: Bicara Tentang Diskon, Bootstrapping dan Groupon Clones Dengan Aswin Utomo

4 mins read
June 1, 2011

Ini adalah posting pertama dari seri tulisan baru kami yang disebut “CEO Corner“. Pada seri tulisan ini, DailySocial akan berbicara dengan CEO dari berbagai startup dan mengajak mereka untuk berbagi keahlian pada para pembaca DailySocial.

Untuk posting pertama, kami mewawancarai Aswin Utomo, CEO dan founder AdaDiskon. AdaDiskon.com adalah layanan berbasis web yang menyediakan fasilitas agar pengguna bisa update dengan berbagai diskon dan promosi. Situs ini memiliki pengguna yang sangat besar di Indonesia, terutama di Jakarta, di mana orang pergi ke mall setidaknya 3-4 kali seminggu.

Berikut pembicaraan kami dengan Aswin tentang diskon, groupon clones kewirausahaan, dan bootstrapping.

Hai Aswin! Bisa perkenalkan diri Anda ke pembaca DailySocial dan jelaskan apa yang Anda kerjakan saat ini? Tolong ceritakan sedikit tentang latar belakang pribadi dan profesional Anda.

Hai, nama saya Aswin Utomo dan saya founder dari AdaDiskon. Saya lulus pada tahun 2005 dengan gelar B.S Computer Science dari University of California, San Diego.

Selama di bangku kuliah, saya sudah bekerja di banyak pekerjaan mulai dari menjadi tutor matematika, TA untuk kelas ilmu komputer di UCSD, software engineer untuk San Diego Supercomputer Center serta software engineer untuk sebuah perusahaan pengelolaan data di San Diego. Setelah saya lulus dari UCSD, saya bekerja di salah satu perusahaan internet top di Los Angeles sebagai software engineer, sampai sekitar pertengahan tahun 2007 saya memutuskan untuk kembali ke Indonesia.

Sebelum memulai AdaDiskon, saya bekerja sebagai konsultan senior di sebuah perusahaan konsultan manajemen lokal di Jakarta, di sana saya mendapatkan pengalaman manajemen pertama saya, memimpin dan mengatur divisi TI untuk klien. Meskipun latar belakang saya teknis, sebenarnya saya bukan hard core software engineer, saya lebih condong ke orang produk, dan saya suka untuk menciptakan dan mengembangkan produk yang hebat.

Bagaimana Anda memulai AdaDiskon? Apa cerita di balik pembuatan AdaDiskon dan apa yang membuat Anda berpikir bahwa konsep ini akan berhasil? Apakah Anda suka belanja?

Gagasan di balik AdaDiskon berasal ketika saya di LA, saya dan rekan kerja saya terus memeriksa sebuah forum bergaya website yang memberikan informasi tentang penawaran dan promosi. Ketika saya kembali ke Indonesia, saya menyadari bahwa tak ada situs web serupa di sini dan mengetahui bahwa orang Indonesia menyukai belanja, saya memutuskan untuk membuat AdaDiskon.

Saya tahu konsep ini akan bekerja karena fakta bahwa masyarakat Indonesia suka berbelanja dengan penawaran khusus dan tidak ada situs web yang didedikasikan untuk melayani para pembeli tersebut. Saya sendiri adalah seorang pemburu barang dengan penawaran khusus, jadi saya tahu bagaimana rasanya, merancang dan menciptakan sesuatu yang dapat saya gunakan untuk diri saya sendiri dan untuk semua audiens kita adalah perasaan yang sangat bermanfaat.

Beritahu kami tentang AdaDiskon? Karyawan, kantor (pendapatan?)

AdaDiskon berjalan sangat baik; semua key metrics (visitors, pageviews, revenue, dll) berkembang sangat cepat. Kami juga berencana untuk mempekerjakan lebih banyak karyawan untuk memperluas operasi kami dan saya sangat berbahagia atas kemajuan yang kami buat.

Menurut Anda, apa yang menjadi tantangan utama bagi orang-orang untuk memulai bisnis online khususnya bisnis e-commerce?

E-commerce sebagai industri itu sendiri memiliki hubungan vertikal yang berbeda dengan industrinya sendiri dan memiliki tantangan yang berbeda juga. Kini ada social buying vertical, B2C vertical, C2C vertical, B2B vertical dan beberapa vertikal lainnya. Namun, saat ini tantangan umum di semua vertikal di Indonesia, menurut saya, adalah masalah payment gateway. Ini sebenarnya masalah yang tak terelakkan yang akan diselesaikan dalam waktu dekat.

Apa pendapat Anda tentang layanan daily deals dan semua groupon clone di Indonesia? Apa pendapat Anda tentang strategi mereka, apakah jangka panjang atau pendek? Apakah groupon clone favorit Anda dan mengapa?

Saya pikir bisnis social buying ini adalah sebuah model bisnis yang sangat baik. Ini adalah salah satu model bisnis terbaik dengan arus kas yang bisa diandalkan. Saya tidak heran bahwa ada banyak groupon clone di Indonesia, ini dikarenakan hambatan masuk benar-benar rendah. Tetapi apa yang tidak banyak diketahui adalah bahwa hambatan untuk scale dalam bisnis ini benar-benar tinggi.

Strategi jangka panjang yang bijaksana, jika Anda mengikuti model bisnis ini di luar negeri, Anda dapat melihat bahwa sebenarnya bisnis ini berevolusi dan berubah dari waktu ke waktu menjadi bisnis yang lebih canggih, sambil tetap menempel ke bisnis intinya, local commerce.

Groupon clone favorit saya tentu saja AkuPlusKamu, divisi daily deals kami sendiri. Dalam waktu dekat, kami akan benar-benar melakukan beberapa hal yang sangat menarik dan baru. Di bisnis ini, kami melakukan bagian kami sendiri dalam berinovasi pada aspek sosial.

Mengapa Anda memutuskan untuk akhirnya bergabung dengan model daily deals dengan AkuPlusKamu? Apa pertimbangan Anda? Dan mengapa sekarang?

Alasan utama adalah bahwa AdaDiskon dan AkuPlusKamu melengkapi satu sama lain dengan sangat baik. AkuPlusKamu adalah bagian dari model bisnis AdaDiskon dan akhirnya menjadi cara bagi kami untuk menghasilkan uang dari basis pengguna kami yang berkembang. Saya juga percaya bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk sebuah inovasi dan membuat terobosan dalam dunia social buying. Dalam gambaran besar, AkuPlusKamu adalah salah satu bagian penting dari AdaDiskon dalam upaya kami untuk menjadi pemimpin dalam bisnis penawaran dan promosi di Indonesia.

AdaDiskon, sampai saat ini sepenuhnya didanai dengan modal sendiri (tanpa bantuan pihak luar). Mengapa Anda lebih memilih untuk tidak mengambil investasi dan mendanai semua sendiri? Tren di Indonesia adalah untuk mendapatkan dana. Tetapi Anda tidak. Mengapa?

Saya pikir kombinasi lean operation dan keberuntungan mendapatkan pemasukan pada saat awal daur hidup startup kami membuat kami menjadi pilih-pilih dalam menerima investasi dari pihak lain. Saya tidak mengatakan bahwa kami tidak akan mengambil investasi, waktu itu akhirnya akan datang, namun AdaDiskon yang saat ini telah mandiri serta berkembang sangat cepat, telah memberi saya lebih banyak fleksibilitas untuk memilih dan benar-benar menentukan mitra masa depan yang tepat tanpa adanya tekanan keuangan.

Bagaimana menurut Anda tentang kebutuhan industri yang bisa lebih memicu industri e-commerce?

Saya percaya Indonesia sekarang berada pada tahap di mana ekosistem e-commerce sudah cukup menarik, baik bagi itu bagi investasi lokal dan asing di industri payment gateway untuk benar-benar mengembangkan e-commerce. Jika tahun 2010-2011 adalah tahun e-commerce di Indonesia, maka saya memprediksi bahwa 2011-2012 akan menjadi tahun payment gateway. Akan ada persaingan yang ketat di area payment gateway yang akan memicu industri e-commerce di Indonesia berkembang lebih jauh lagi.

Kutipan startup favorit Anda?

“We are young but we are serious, we are small but we are smart” by Mochtar Riady.

Anda bisa follow Aswin Utomo di Twitter dan mampir ke perusahaannya – AdaDiskon pada tautan ini.

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

3 Comments

  1. saya heran penggunaan istilah “groupon clone” oleh DS pada setiap bahasan tentang daily deals/group buying. kata clone (jiplakan) terkesan sinis, mengekor. adakah di dunia ini yang orsinil? mengapa DS tidak menggunakan istilah “friendster clone” untuk facebook? atau  “archie clone / lycos clone” untuk Google?kenapa harus “groupon clone”? kenapa tidak menggunakan istilah “Tuángòu clone”? karena perusahaan cina itu (menurut wikipedia) yang memulai model group buying.

    kalau mau konsisten sinis, kenapa DS tidak menggunakan tagline : Indonesian Techcrunch Clone!

    banyak startups group buying Indonesia yang luar biasa semangat dan bekerja keras dalam mewujudkan cita-cita mereka tidak seharusnya dipandang sinis oleh DS dengan istilah tidak pantas melainkan sebaliknya. Ayo DS pakai istilah yang positif dan tidak sinis ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Mindtalk Goes Live, Ready to Exploit The Gap of Social Networking Sites

Next Story

Mindtalk Live, Siap Untuk Masuki Celah Social Network

Latest from Blog

Don't Miss

WhatWeLike.co Pastikan Semua Produk yang Ditampilkan Berbasis Kemitraan

WhatWeLike.co adalah pemain baru di dunia e-commerce Indonesia. Mengusung konsep

Platform Belanja Sosial WhatWeLike.co Terima Pendanaan Awal dari East Ventures

Platform belanja sosial WhatWeLike.co mengumumkan bahwa mereka baru saja menerima