Beberapa hari terakhir ini sejumlah blog dan media memberitakan bahwa Hiyoko buatan TouchTen termasuk dalam Top Free App di jajaran iTunes USA. Meskipun nampaknya belum diikuti oleh versi berbayarnya, yang jelas ini merupakan prestasi. Sebelumnya TouchTen juga mendapat kehormatan dengan disebutkannya Hachiko oleh Executive Chairman Google dalam acara GEPI 2011 lalu. Hachiko juga sempat masuk dalam jajaran list iTunes USA. Kesan saya sebenarnya Hachiko dan Hiyoko memiliki gameplay yang serupa. Fakta lain adalah Hiyoko malah tidak masuk dalam 20 besar Top Free Apps di App Store Indonesia. Apakah seperti ini tipe permainan yang disukai di USA sana?
Hachiko dan Hiyoko memiliki banyak kesamaan. Karakternya sama-sama lucu – anjing dan burung, dan mereka memiliki tujuan yang serupa, memindahkan karakter utama ke tempat aman yang telah disiapkan. Extra rewards yang tersedia serupa dengan Angry Birds, mendapatkan tiga bintang untuk skor setinggi-tingginya. Meskipun demikian, tingkat kesulitan yang disediakan sedikit berbeda dan yang saya rasakan adalah Hiyoko lebih sulit diselesaikan ketimbang Hachiko.
Meskipun saya pribadi agak “kecewa” dengan banyaknya kemiripan di antara kedua permainan tersebut, saya memahami bahwa ini merupakan strategi untuk tidak mengubah winning formula. Formula yang diterapkan oleh kedua permainan TouchTen ini sedikit banyak serupa juga dengan Stack The Stuff buatan Nightspade. Bisa ditebak bahwa Stack The Stuff juga pernah masuk ke dalam jajaran elit seperti New & Noteworthy di Amerika Serikat juga.
Bisa jadi ini merupakan sesuatu yang memang disukai oleh pengguna iOS USA yang notabene adalah pasar platform iOS terbesar. Ini yang menyebabkan Angry Birds bisa bertahan hingga berbagai macam versi. Saya pribadi menganggap format gameplay seperti ini bukanlah penghabis waktu belaka karena pemainnya harus memutar otak pula untuk menyelesaikan setiap tantangan. Banyak sekali aturan Fisika yang berlaku untuk permainan seperti ini. Tidak mudah untuk menyelesaikan permainan, apalagi berharap selalu mendapat tiga bintang untuk setiap stage.
Meskipun demikian, saya pribadi berharap bahwa jangan hanya karena memang format gameplay seperti ini yang disukai, kemudian pengembang permainan lokal menjadi tidak inovatif dan tidak berani bereksperimen dengan format gameplay yang lain. Saya yakin bahwa dengan semakin diakuinya kemampuan dan hasil karya pengembang permainan Indonesia, adalah tugas pengembang untuk mendorong pengguna untuk mencobai model permainan yang lain. TouchTen sudah mulai mengembangkan versi olahraga sepakbola sebagai penyeimbang, apakah mungkin untuk menawarkan sesuatu yang baru untuk khalayak pengguna smartphone? Apakah pengembang yang mendikte jenis permainan ataukah pengembang yang terus-terusan didikte oleh pengguna?
Saya sangat menunggu kesempatan permainan dengan gameplay berbeda dari pengembang lokal hadir di platform macam iOS ataupun Android dan mampu menyeruak dalam jajaran Top Apps. Seharusnya hambatannya lebih sedikit mengingat kedua platform ini (iOS dan Android) justru memiliki spesifikasi hardware yang jauh lebih baik. Tinggal bagaimana kemampuan ini dieksplorasi lebih jauh. Tentu saja pengembang permainan lokal banyak bermain di Symbian dan BlackBerry karena penggunanya di Indonesia lebih banyak. Tapi mengingat potensi global yang dimiliki oleh platform iOS dan Android, ada baiknya makin banyak yang membuat permainan (dengan format gameplay yang berbeda) di platform ini.