Dark
Light

Layanan mPOS Cashlez Rencanakan IPO Tahun 2020

1 min read
October 3, 2019
Cashlez memiliki banyak rencana hingga tahun depan. Selain IPO, mereka menjalin kerja sama dengan Kredivo dan meluncurkan CashlezOne untuk merchant
Cashlez memiliki banyak rencana hingga tahun depan. Selain IPO, mereka menjalin kerja sama dengan Kredivo dan meluncurkan CashlezOne untuk merchant

Setelah mengantongi pendanaan Seri A bulan April tahun 2019 lalu, pengembang layanan mPOS (Mobile Point of Sales) terintegrasi dengan solusi pembayaran di Indonesia Cashlez berencana melakukan IPO. Masih dalam proses persiapan, Cashlez berharap bisa melakukan IPO pada 2020 mendatang. Kepada DailySocial, CEO Cashlez Teddy Tee mengungkapkan, nantinya IPO Cashlez masuk dalam papan pengembangan, bukan papan akselerasi yang disiapkan untuk perusahaan rintisan seperti Cashlez.

“Target yang ingin kami capai tahun 2020 mendatang salah satunya adalah rencana kami untuk IPO. Saat ini masih dalam tahapan persiapan agar bisa melancarkan rencana kami.”

Saat ini, Cashlez telah membantu lebih dari 6.000 merchant yang tersebar di seluruh Indonesia dengan wilayah ekspansi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Bali, dan Medan. Sebagian besar kliennya adalah pemilik toko ritel, restoran, kafe, akomodasi, salon, hingga asuransi. Selain melayani pengguna di wilayah Jawa, saat ini Cashlez sudah berekspansi ke Bali, tepatnya pada akhir 2018 silam.

Menjalin kemitraan dengan Kredivo

Cashlez telah menjalin kerja sama strategis dengan startup pembiayaan Kredivo. Melalui kerja sama ini, merchant yang terdaftar di Cashlez dapat menerima pembayaran kredit digital yang disiapkan Kredivo. Kredivo sendiri memiliki hampir 1 juta pengguna aktif dan diklaim terus tumbuh 20% setiap bulannya.

“Kami melihat Kredivo sudah mulai banyak penggunanya dan cara untuk mendapatkan kreditnya cepat sekali. Jadi kami bekerja sama dengan mereka supaya merchant kami bisa menerima pembayaran tersebut,” kata Teddy.

Produk baru ini nantinya diharapkan memudahkan merchant meningkatkan AOV (average order value) dan omset bagi pelaku usaha sekaligus memudahkan pengguna melakukan pembayaran secara cicilan. Semua prosesnya bisa dilakukan langsung di aplikasi Cashlez.

“Ke depannya Cashlez juga memiliki rencana untuk menambah kemitraan dengan platform lainnya, seperti Akulaku dan Dana. Kemitraan tersebut sudah masuk dalam pipeline Cashlez akhir tahun 2019 ini. Sebagai agregator, sistem pembayaran e-payment Cashlez berupaya untuk membuka kemitraan lebih luas lagi dengan perbankan, operator e-payment dan lainnya,” kata Teddy.

Meluncurkan CashlezOne

Produk lainnya yang juga telah diluncurkan adalah CashlezOne. Resmi diterbitkan saat acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019, CashlezOne merupakan perpaduan dari fitur mPOS (mobile Point-of-Sale) gratis dan fitur penerimaan pembayaran kartu kredit/debit dan e-wallet dalam satu device yang diproduksi SUNMI untuk setiap pemilik usaha di Indonesia, baik enterprise maupun UKM.

Selain dapat menerima pembayaran nontunai dan aplikasi kasir di dalam CashlezOne tanpa smartphone, terdapat fitur reporting yang bisa mengetahui transaksi secara real-time, lokasi transaksi, cetak struk ataupun struk digital melalui e-mail dan SMS.

“Jadi CashlezOne itu sebenarnya hardware untuk memfasilitasi aplikasi kami dan juga untuk menggabungkan semua alat yang mungkin ada di meja kasir. Misalnya POS, cash register dan EDC dari berbagai bank/operator e-payment,” tutup Teddy.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Surface Neo dan Surface Duo Adalah Jawaban Microsoft Terhadap Tren Perangkat Berlayar Ganda

Belajar dari Co-Founder & CEO PergiUmroh M. Faried Ismunandar di sesi #SelasaStartup tentang strategi menjalin kepercayaan
Next Story

Strategi Menjaring Kepercayaan bagi Marketplace Umrah

Latest from Blog

Don't Miss

Alami Masalah Keuangan, FaZe Clan Terancam Terdepak dari NASDAQ?

FaZe Clan melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada Juli 2022.

FaZe Clan IPO, Nilai Saham Turun 25% di Hari Pertama

Minggu lalu, FaZe Clan baru saja melakukan penawaran saham perdana