Dark
Light

Carrefour Indonesia akan Luncurkan Toko Swalayan Online

1 min read
July 18, 2012

Pada masa gelembung dotcom dulu, saya masih ingat ada satu toko swalayan online yang didirikan oleh Lippo Group. Dinamai Lippo Shop, situs ini melayani area Jabotabek dalam mengirimkan bahan kebutuhan sehari-hari. Waktu itu tahun 2000. Koneksi internet waktu itu masih lambat dan begitu pula geliat bisnis online. Banyak orang di Indonesia bahkan tidak tahu tentang apa itu internet, sementara saya sendiri tidak mengerti bagaimana cara membayar transaksi menggunakan sistem pembayaran online yang cukup kuno. Sejarah mencatat, situs tersebut gagal, karena manajemen yang buruk dan ketidakmampuan untuk menghantarkan pesanan konsumen. Saat itu, Lippo bahkan belum membuat jaringan ritel hipermarket milik mereka sendiri.

Sekarang tahun 2012. Sebuah perusahaan ritel besar akan mencoba untuk mengubah hal ini. Perusahaan hipermarket besar Carrefour Indonesia, yang aslinya berasal dari Perancis, akan segera meluncurkan toko online untuk menjual produk-produk mitra perusahaan kecil menengah (UKM). Di Spanyol dan beberapa negara Eropa lain, toko online untuk barang kebutuhan sehari-hari yang didirikan Carrefour sudah menjadi hal yang umum, tetapi ini jelas menjadi hal baru di Indonesia. Kehadiran online Carrefour saat ini baru sebatas penyebaran informasi tentang katalog dan promosi lain.

Menurut Chairul Tanjung, seperti dikutip dari Kontan, toko online baru ini akan berafiliasi dengan portal terbesar di Indonesia Detik. Keduanya dimiliki oleh CT Group. Sayangnya toko online ini tidak akan hadir sebelum Lebaran.

Infrastruktur di Indonesia saat ini telah memiliki koneksi internet yang lebih baik, begitu pula dengan distribusi logistik serta sistem pembayaran yang terpercaya. Orang sudah cukup familiar dengan lingkungan belanja online. Menjadi logis bahwa kemitraaan Carrefour-Detik akan belajar dari kesalahan Lippo Group. Namun permasalahan yang muncul bukan hanya dari sistem. Permasalahan bisa jadi hadir dari konsumen itu sendiri.

Membeli lewat toko swalayan online akan seperti menyuruh orang untuk pergi ke swalayan dan membelikan barang yang ada di daftar untuk kita. Sementara ini akan menghemat waktu agar bisa mengerjakan hal lain, tingkat kepuasan bisa jadi tidak akan setinggi dengan memilih langsung barang yang ingin dibeli. Berbelanja di swalayan adalah tentang membeli barang yang benar-benar kita butuhkan, bukan hanya berdasarkan keinginan. Perasaannya benar-benar berbeda dan bisa menyebabkan keraguan untuk mencoba layanan online ini.

Saya yakin ini tidak akan menggantikan secara cepat perilaku belanja yang sudah umum dilakukan. Meskipun demikian, hal ini akan memberikan persepsi baru tentang bagaimana online commerce akan membantu masyarakat umum menjalani kehidupan sehari-hari mereka.

1 Comment

  1. Boleh asal sesuai peraturan aja, 500 meter dari toko online tradisional he..he.. 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Mozilla Sembunyikan Pencarian Google Anda

Next Story

iPhone Baru Dikabarkan Akan Tampil Lebih Tipis

Latest from Blog

Don't Miss

CT Bidik 10 Juta Pengguna Allo Bank di Tahun Pertama

PT Allo Bank Indonesia Tbk (IDX: BBHI) akan meluncurkan aplikasi
Joint Venture Bukalapak CT Corp

CT Corp dan Bukalapak akan Bentuk Perusahaan Patungan di Bidang “Online Grocery”

Pemilik perusahaan konglomerasi Chairul Tanjung melalui PT Trans Retail Indonesia,