Dark
Light

Carousell Perkenalkan Chai Jia Jih Sebagai VP of International

1 min read
March 8, 2016

Layanan mobile marketplace C2C Carousell yang berbasis di Singapura memperkenalkan Chai Jia Jih sebagai VP of International. Jia Jih bertanggung jawab memperluas pasar Carousell secara internasional, termasuk di Indonesia yang merupakan pasar yang sangat potensial untuk segmen mobile commerce. Jia Jih sendiri percaya bahwa strategi viral marketing adalah cara paling tepat mengakuisisi lebih banyak pelanggan di Indonesia.

Jia Jih memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjunginya setelah dua minggu menjabat sebagai VP Carousell. Jia Jih sebelumnya membawa pengalaman selama lebih dari 12 tahun di bidang teknologi, termasuk menjadi Managing Director Asia Tenggara dan Head of APAC Host Operations Airbnb selama 3,5 tahun terakhir.

Ketika ditanya tentang alasan memilih Carousell dan meninggalkan Airbnb, Jia Jih kepada media mengatakan “tantangan” adalah kata kuncinya. Menurutnya sangat menantang untuk membantu sebuah startup Asia mengglobal.

Carousell sendiri dirumorkan mendapatkan pendanaan besar untuk berekspansi di Asia, meskipun pihak Carousell sampai sekarang tidak mengkonfirmasinya, dan Jia Jih adalah eksekutif yang dipilih untuk memimpin usaha ini. Secara total, berdasarkan dua putaran pendanaan, Carousell sudah memperoleh pendanaan mendekati $7 juta (mendekati 90 miliar Rupiah).

Tentang pasar Indonesia bagi Carousell, meski tak mau memberikan statistik yang detil, Jia Jih mengatakan mereka mengalami pertumbuhan 10 kali lipat dibanding tahun lalu. Meskipun belum memiliki target khusus untuk perkembangan Carousell di Indonesia, Jia Jih memastikan mereka akan fokus untuk membantu menyelesaikan masalah, dalam hal jual beli produk dan tidak akan terlalu fokus terhadap kompetisi di segmen C2C. Carousell sendiri secara global telah memiliki lebih dari 26 juta produk yang terdaftar di situsnya.

[Baca juga: Carousell Selenggarakan Curated Garage Sale Sebagai Strategi C2C]

Di Indonesia sendiri ada sejumlah layanan marketplace yang menyasar C2C, sementara pasar mobile marketplace mulai memanas dengan masuknya Carousell, Shopee, Lyke, dan Sale Stock. Seperti halnya para pesaing, jenis barang yang paling banyak diperjualbelikan di Carousell adalah produk fashion, furnitur, dan produk bayi. Jia Jih mengkonfirmasi segmen pasarnya, meskipun bervariasi, paling banyak adalah perempuan di rentang usia 18-35 tahun.

Tentang operasionalnya di Indonesia, Carousell sendiri telah merektur 3 orang lokal dengan fungsi menjadi Community Manager. Ia tidak menutup peluang untuk merekrut lebih banyak pegawai, termasuk seorang Country Manager, tergantung bagaimana perkembangan bisnisnya di Indonesia. Untuk hal ini, dia memastikan perekrutan orang-orang lokal diutamakan karena mereka lebih mengerti soal pasar Indonesia ketimbang orang asing.

Jia Jih percaya bahwa Carousell bisa bertahan lama jika pengguna memang benar-benar suka menggunakan layanannya dan menyebarkan informasi ini ke teman-teman di sekitarnya. Untuk itulah Carousell mencoba menitikberatkan penggalangan komunitas dan campus ambassador sebagai usaha mendukung viral marketing. Pendekatan ini tidak berbeda jauh dengan strategi yang diusung para Co-Founder Carousell saat mulai mengembangkan pasar di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Daftar Smartphone Terbaru dengan RAM 4GB yang Sudah Resmi Meluncur

Next Story

Rayakan Ultah Ke-100, BMW Pamerkan Mobil Konsep ‘Dari Masa Depan’

Latest from Blog

Don't Miss

DailySocial mencoba mencari tahu perkembangan bisnis layanan marketplace barang bekas selama pandemi. Kami mewawancarai OLX, Thinkerlust, dan Carousell/ Depositphotos

Berkah Marketplace Barang Bekas di Tengah Pandemi

Indonesia resmi masuk jurang resesi di kuartal ketiga kemarin. Meski
Strategi pendekatan lokal Go-Jek berlanjut di Singapura dengan kerja sama dengan Carousell

Gojek Jalin Kemitraan dengan Carousell, Strategi Pendekatan Lokal Berlanjut di Singapura

Gojek saat ini sudah memulai kiprahnya di pasar Singapura. Strategi