Aplikasi mobile untuk jual beli barang bekas (C2C) yang berbasis di Singapura Carousell, pasca perolehan pendanaan sebesar $6 juta, menyatakan akan menggunakan dana tersebut untuk mempercepat ekspansi internasional ke negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, dan Taiwan. Ekspansi ke Indonesia bagi tim pendiri Carousell adalah proritas utama.
Untuk mewujudkan hal itu, prioritas Carousell saat ini adalah melakukan perbaikan fitur sehingga pengguna bisa melakukan transaksi jual beli di Carousell dengan lebih sederhana dan lebih aman.
Ambisi ini dipandang manajemen Carousell sebagai ambisi yang realistis. Sejauh ini, menurut ketiga co-founder Carousell, mereka merasa mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat Indonesia. “Mereka ingin kita untuk melakukan upaya pemasaran yang lebih agar Carousell mencapai massa yang lebih luas,” ujar co founder Carousell Marcus Tan.
Bagi Carousell, dengan perkembangan pengguna perangkat mobile yang pesat, Indonesia adalah pasar signifikan yang sangat penting. Dengan tingkat penetrasi smartphone diperkirakan mencapai 53 persen tahun 2017, tim Carousell tidak bisa mengacuhkan pasar Indonesia.
“Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Carousell dan ekspansi ke negara ini adalah prioritas utama. Selain masyarakat digital yang semakin cerdas, Indonesia juga mulai beralih ke ponsel mereka untuk membeli dan menjual secara online. Dari data yang kami dapatkan, 60 persen dari pengguna menjual fashion dan produk kecantikan,”tambah Marcus.
Secara keseluruhan, komunitas Carousell telah menciptakan lebih dari delapan juta daftar item baru dan pre-loved yang dijual di berbagai kategori, mulai dari fashion dan kecantikan, hingga furnitur dan produk-produk untuk bayi. Sampai saat ini, lebih dari dua juta item telah terjual di Carousell, dengan rata-rata delapan transaksi terjadi setiap menit. Pengguna Carousell rata-rata menghabiskan sekitar 21 menit per hari untuk melakukan browsing di dalam aplikasi.
Pendekatan ke komunitas
Strategi lain yang akan menjadi fokus Carousell di tahun 2015 ini adalah melakukan pendekatan dengan komunitas-komunitas untuk membentuk loyalitas yang kuat.
“Tahun ini Carousell juga bertujuan untuk membantu penjual kami dengan melakukan pendekatan kepada komunitas. Kami menemukan, bahwa sangat penting untuk membangun kepercayaan di antara kelompok setiap penjual,” jelas Marcus.
Oleh karena itu, tahun ini mereka akan mengadakan lebih banyak meetup dan acara-acara online di Indonesia. “Produk kami akan terus mengalami perbaikan berdasarkan masukan dari umpan balik pengguna dan berkomitmen untuk membangun platform yang paling sederhana untuk membeli dan menjual,” tutup Marcus.