Semua sepakat bahwa salah satu cara untuk mendapatkan pengguna adalah mendekat ke pengguna itu sendiri. Di era mobile seperti sekarang ini salah satu cara untuk mendekat ke pengguna adalah hadir dalam bentuk aplikasi mobile. Kehadiran layanan dalam bentuk mobile selain menambah cara terhubung dengan sistem yang ada juga bisa menjadi salah satu jalan untuk menyuguhkan pengalaman pengguna yang berbeda bagi setiap pengguna.
PT Amarta Development juga melakukan pendekatan ini dengan menghadirkan aplikasi CargoCentrals. Sebuah aplikasi mobile untuk melakukan booking kargo secara online.
Layanan booking kargo online yang dilayani CargoCentrals adalah booking kargo dari bandara ke bandara. Aplikasi ini dikelola oleh Amarta Development sedangkan pelaksanaan pengiriman kargo dilakukan oleh agen air line yang ada di setiap bandara.
CEO Amartha Development Herry Dwijaya menjelaskan dengan konsep yang disediakan oelh aikasi yang mulai dikomersilkan sejak akhir Juni 2016 ini memungkinkan pengirim barang dapat mengirimkan barang dari dan ke seluruh wilayah Indonesia.
“Melalui aplikasi ini shipper (pengirim barang) dapat langsung cek biaya per kg, memilih maskapai penerbangannya, menentukan tujuan, melakukan pembayaran dan langsung mendapatkan airways bill nya. Dengan kondisi ini setiap shipper mendapatkan kepastian informasi yang clear sebelum mengirimkan barangnya. Melalui aplikasi ini secara otomatis mampu memutus rantai distribusi,” terang Herry.
Saat ini layanan CargoCentrals ini sudah melayani maskapai di beberapa bandara di Indonesia, di antaranya adalah Bandung, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Bali, Pekanbaru, Medan, Manado, dan Yogyakarta. Untuk tahun ini sendiri pihak Amarta Development menargetkan bisa melayani minimal 15 provinsi.
“Target total adalah bergabungnya 34 agent air line di 34 provinsi di Indonesia. Tahun 2016 minimal 15 provinsi dan saat ini sudah 10 agent air line mewakili 10 provinsi (bandara) sudah bergabung,” papar Herry.
Selain pasar nasional Amarta Development juga menargetkan pasar internasional. Pasar yang ditargetkan antara lain Srilanka Airlines, China Airlines, Air Asia, dan beberapa penerbangan lain di kawasan Asia.
”Kami harap, tahun 2017 sudah bisa operasional. Target kami pada 2016 dapat memenuhi 2% dari total volume kargo di Indonesia. Sementara itu, pada tahun berikutnya, Amarta membidik mampu mengelola 10% dari total volume kargo yang ada. ”Menurut saya ini sudah cukup besar, pada 2015 saja totalnya mencapai 210 juta kilo,” ujar Herry seperti dikutip dari Kontan.
Layanan logistik sendiri merupakan salah satu layanan yang turut “kecipratan untung” dari melonjaknya transaksi e-commerce di tanah air. Dengan potensi yang masih bisa terus berkembang untuk bisnis e-commerce ini bukan tidak mungkin layanan atau jasa logistik juga turut berkembang. Memiliki potensi yang sama untuk bisa tumbuh besar. Diluncurkannya CargoCentrals ini merupakan salah satu bentuk usaha dari Amarta Development untuk mendapatkan potensi tersebut.
Secara terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang hadir dalam acara peluncuran CargoCentrals mengungkapkan bahwa layanan kargo memiliki peranan penting dalam memangkas selisih harga barang di daerah dan di kota. Selain biaya logistik yang bisa ditekan adanya sistem online juga bisa memberikan transparansi sehingga meminimalkan bahkan menghapuskan praktek calo sehingga harga bisa dipangkas lebih jauh.
Rudiantara memaparkan ada tiga komponen penting dalam logistik yang mempengaruhi besaran biaya logistik. Yang pertama adalah transportasi, penyimpanan, dan administrasi. Ketiga faktor ini diharapkan bisa dioptimalkan dengan adanya sistem yang transparan.