Salah satu kegiatan pemasaran yang memberikan hasil dan engagement paling cepat dari target pengguna adalah melalui konten yang menarik sarat dengan visual. Mulai dari gambar hingga video, jika diterapkan dengan baik bisa menjadi marketing tools yang ampuh.
Hal tersebut diungkapkan Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar dan Senior Acquisition Marketing Manager Bukalapak Niva Widya saat acara Tech in Asia Jakarta 2017. Sebagai perusahaan yang memberikan layanan kepada konsumen, Grab dan Bukalapak percaya channel seperti Youtube dan media sejenisnya merupakan platform yang baik untuk beriklan sekaligus membina relasi dengan konsumen.
“Video merupakan pilihan yang tepat bagi Bukalapak untuk merangkul lebih banyak kalangan millennial, dengan konten yang menarik dan tentunya engaging,” kata Niva.
Sementara itu Grab yang cukup aktif memanfaatkan video sebagai sarana promosi, melihat kegiatan pemasaran dengan cara tersebut berhasil menarik perhatian pengguna.
Komunitas dan edukasi pengguna
Selain video dan konten yang menarik, hal lain yang dijabarkan Medico dan Niva adalah fungsi komunitas yang sangat membantu memperluas kegiatan pemasaran. Bukalapak, yang telah memiliki komunitas di seluruh Indonesia, melihat kegiatan tersebut cukup berpengaruh ketika sedang melancarkan kegiatan promosi atau memperkenalkan produk Bukalapak baru.
Senada dengan Bukalapak, Grab berupaya untuk bermitra dengan berbagai komunitas, mulai dari selebriti hingga komunitas pecinta fesyen untuk bergabung dalam kegiatan yang ada.
Strategi kampanye
Meskipun saat awal hadir di Indonesia sekitar dua tahun lalu belum banyak masyarakat Indonesia yang mengerti layanan transportasi online ride sharing seperti Grab, saat ini teknologi tersebut sudah mulai diterima dan digunakan setiap hari oleh orang banyak. Untuk memastikan semua kegiatan pemasaran dari Grab berjalan dengan baik, Grab berupaya untuk terus melakukan edukasi kepada pengguna, sekaligus menganalisis data dan melihat consumer behavior.
“Kami fokus kepada pengalaman pengguna. Untuk itu kami berupaya memberikan fitur dan promosi menarik kepada mereka melihat dari analisis data yang ada,” kata Mediko.
Mediko menambahkan ketika promosi dilancarkan akan langsung terlihat respon positif yang cukup besar dari pengguna, namun ketika promosi berakhir akan langsung menurun. Hal lain yang selalu dicermati Grab adalah ketika kompetitor melakukan kegiatan promosi.
“Secara langsung akan berpengaruh kepada kami. Itulah tugas kami untuk bisa mempertahankan pengguna setelah masa promosi berakhir atau ketika pesaing sedang melancarkan kegiatan promosi,” kata Mediko.
Sementara Bukalapak memberikan fitur yang bersifat lokal dan menarik, yang dianggap merupakan salah satu strategi pemasaran yang cukup ampuh untuk mempertahankan bahkan menambah jumlah pelanggan. Fitur Nego “Cincai” dan lainnya akan selalu menjadi fokus Bukalapak.
“Intinya adalah bagaimana kami bisa memadukan produk dan kegiatan pemasaran yang baik untuk meningkatkan pertumbuhan,” kata Niva.
Untuk memastikan produk atau fitur yang akan diluncurkan berfungsi dengan baik, tim Bukalapak memastikan teknologi sudah siap dan uji coba sebelumnya telah dilakukan.
“Kita fokus kepada teknologi dan mencoba untuk menggabungkan teknologi dan marketing, mulai dari menghadirkan gamification, Nego dan fitur lainnya yang menggabungkan teknologi dan marketing,” kata Niva.
Pada akhirnya agar kegiatan startup bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan result yang positif, jangan pernah berhenti untuk mencoba sesuatu yang baru dan pastikan proses tersebut berjalan dengan cepat dan lancar. Faktor pendukung lainnya adalah memahami dengan baik kebutuhan target pengguna.