Jika gadget tak bisa dilepaskan dari aktivitas Anda sehari-hari, maka nama Capdase mungkin tak asing lagi di telinga. Tapi tahukah Anda, terdapat rahasia tersembunyi di brand tersebut? Di jelaskan oleh Vice President Bruce Annis, di tulisan ‘Capdase’ ada huruf PDA di tengah CA dan SE. Betul sekali, casing device PDA merupakan jenis produk pertama mereka.
Inilah satu dari banyak hal yang diungkap tim Capdase dalam pembukaan resmi gerai sang produsen aksesori perangkat mobile raksasa asal Hong Kong itu. Menariknya, kesempatan ini bukanlah acara biasa. Capdase memang telah mendistribusikan produk mereka ke seluruh penjuru Bumi, namun kita semua perlu berbangga karena ibukota Jakarta dipilih sebagai lokasi toko resmi pertama mereka di dunia.
Capdase sudah melakukan riset dan analisa komprehensif, dan alasan mereka memutuskan untuk membuka flagship store perdana di Indonesia tak lepas dari perilaku masyarakat kita pada penggunaan device bergerak. Dalam presentasi singkatnya, Annis menguraikan bagaimana ternyata penduduk Indonesia ialah individu yang gemar bercakap-cakap, terutama via smartphone atau tablet.
Dalam sehari, pengguna menghabiskan waktu rata-rata dua jam 30 menit untuk mengakses device mobile. Kita mendominasi Twitter, dan sangat aktif secara sosial di ekosistem app chatting semisal WhatsApp, BBM, Line, Facebook Messenger, dan lain-lain. Jakarta sendiri berada di urutan kedua The Most Connected City in World, tepat di belakang Bangkok.
Info menarik: ZenFlash dan LolliFlash, Dua Aksesoris Terbaru Asus untuk Kamera Smartphone
Penduduk Indonesia juga terbukti sangat ‘kecanduan pada layar’. Cuma dalam 24 jam, masyarakat membuang 132 menit menonton TV, 117 menit di depan PC atau laptop, 181 menit bermain smartphone, dan 110 menit buat ber-tablet ria. Annis bergurau, sebenarnya lalu lintas yang padat mempunyai keuntungan. Konsumen jadi lebih banyak menggunakan device. “Baru-baru ini saya ditunjukkan sebuah foto, isinya orang membuka laptop di atas motor,” tutur Annis.
Bagi Capdase, data di atas adalah pemberi motivasi besar. Fakta tersebut menunjukkan kepedulian sekaligus kecintaan konsumen Indonesia pada perangkat yang mereka miliki. Melalui gerai resmi, mereka berniat membawa ratusan jenis aksesori ke pasar lokal. Capdase menjanjikan lebih dari 400 tipe aksesori pelengkap device kesayangan – case/pelindung, power bank, kabel, sistem audio, serta beragam connector. Dalam debutnya ini, mereka telah menyiapkan sekitar 100 macam.
“Kami senang akhirnya dapat membuka toko perdana di Indonesia mengingat ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap aksesori gadget semakin meningkat,” tutur Derek Mak selaku Founder & Executive Director Capdase di press release. “[Sebelumnya] Capdase sangat populer di Indonesia dan Indonesia merupakan pasar penting untuk kami.”
Di negara ini, kata Capdase hampir sinonim dengan produk casing. Tapi semakin tinggi pohon menjulang, kian kencang angin menerpa. Masalah terbesar bagi Capdase adalah peredaran barang palsu atau imitasi. Hal itu langsung saya tanyakan pada Bruce Annis, apa yang akan terjadi selanjutnya, dan adakah komentar Capdase terhadap penjual barang-barang palsu tersebut?
Info menarik: Moment Case, Casing Keren untuk Para iPhoneographer
Pembajakan ternyata ialah dilema klasik yang sejak dulu Capdase perangi. Mereka menerangkan, setiap produk Capdase fokus pada kualitas tanpa kompromi. Keberadaan aksesori ‘KW’ malah menjatuhkan kepercayaan konsumen pada brand. Capdase mengaku pernah memutuskan kerjasama dan distribusi terkait beredarnya barang imitasi – menyebabkan kerugian besar. Dan kehadiran flagship store juga akan mempermudah kita memperoleh produk Capdase orisinil.
Sebenarnya gerai resmi Capdase ini sudah di-soft launch beberapa hari silam, namun baru benar-benar diresmikan hari Kamis tanggal 12 Maret 2015. Acara tersebut turut dihadiri Nadine Chandrawinata (Puteri Indonesia 2005) dan Ario Bayu (Soekarno, Serangoon Road).
Toko flagship Capdase terletak di Mall Taman Anggrek lantai 3, unit 361, buka setiap hari pukul 10:00 pagi sampai 22:00 malam.