Dewasa ini, konektivitas Wi-Fi dan kendali jarak jauh sudah tergolong sebagai fitur standar di industri kamera. Kendati demikian, fakta ini tidak menutup peluang aksesori seperti CamRanger untuk bersinar. Meski premis utama yang ditawarkan adalah menghadirkan konektivitas wireless pada kamera-kamera lama, CamRanger juga diciptakan untuk memaksimalkan pengoperasian jarak jauh pada kamera-kamera baru.
Buktinya bisa kita lihat lewat CamRanger 2, yang menawarkan upgrade signifikan terhadap suksesornya dari tujuh tahun silam. Yang paling gampang, CamRanger 2 kini mendukung Wi-Fi 5 GHz guna mewujudkan peningkatan kecepatan dan performa secara signifikan (khususnya saat memotret dalam format RAW), dan jarak sambungannya pun bertambah dua kali lipat menjadi 150 meter.
Kompatibel dengan kamera-kamera bikinan Canon, Nikon, Sony maupun Fujifilm, CamRanger 2 datang membawa sambungan tripod standar sehingga skenario penggunaannya cukup bervariasi. Dimensinya memang sedikit lebih besar ketimbang CamRanger orisinal, akan tetapi kapasitas baterainya juga ikut meningkat. Meski begitu, daya tahannya rupanya turun sedikit dari 6 jam menjadi 5 jam, dan ini disebabkan oleh segudang fitur baru yang ditawarkannya.
Satu fitur CamRanger 2 yang cukup dibanggakan oleh pengembangnya adalah menu bracketing yang lebih advanced ketimbang fungsi bawaan kamera. Menggunakannya sebagai intervalometer untuk pengambilan time lapse juga dimungkinkan, dan selama proses pengambilan gambar berlangsung, aplikasi pendampingnya di ponsel atau tablet tidak harus terus tersambung (cukup setup inisialnya saja).
CamRanger 2 dibekali slot SD card-nya sendiri, berguna untuk menjadi backup, terutama pada kamera-kamera yang tidak mengemas slot memory card ganda. Foto-foto yang diambil dapat langsung disunting jika perlu, semuanya tanpa harus menyentuh kamera sama sekali.
CamRanger 2 saat ini sudah dipasarkan dengan harga $350. Harganya memang tidak murah, tapi menurut saya cukup esensial buat fotografer yang hampir setiap harinya selalu berhadapan dengan skenario pengendalian jarak jauh.
Sumber: PetaPixel.