Kesiapan ekosistem teknologi Indonesia yang semakin sempurna menjadikan perusahaan-perusahaan IT lebih dihormati dan disegani pada tahun 2015 nanti. Survei yang dilakukan oleh Burson-Marsteller terhadap 1000 orang dan 75 orang eksekutif di Indonesia mengenai persepsi mereka terhadap perusahaan, menunjukkan bahwa industri teknologi menjadi yang terfavorit.
Burson-Marsteller selaku konsultan komunikasi strategis global memaparkan hasil survei mereka dengan tajuk Corporate Perception Indicator (Indikator Persepsi Perusahaan). Persepsi positif masyarakat Indonesia akan perusahaan teknologi dibangun berdasarkan peranan mereka yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang lapangan pekerjaan yang baik. Respon yang serupa dengan hasil survei di beberapa negara berkembang lainnya.
Sebagai pelengkap informasi, Burson-Marsteller mengemukakan data perihal pertumbuhan GDP Indonesia yang meningkat 5% pada kuartal ketiga tahun 2014 yang didorong oleh konsumsi sebagai komponen pertumbuhan utamanya. Setelah teknologi, industri restoran dan hotel serta makanan dan agrikultur menyusul sebagai tiga tipe perusahaan yang paling banyak dipilih dan dihormati. Sementara perusahaan kimia, minyak dan gas,dan tambang dianggap memberikan kontribusi negatif.
Sejauh ini konsumen dari negara-negara berkembang di kawasan Asia umumnya berpikir bahwa perusahaan memainkan peran yang cukup positif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan bagi negerinya. Namun tantangannya ialah bagaimana perusahaan memberikan timbal balik ke pemerintah agar memimpin secara efektif, mengatasi ketidaksetaraan pendapatan dan membayar jumlah pajak yang sesuai.
“48% dari responden di Indonesia ingin tahu lebih banyak tentang tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan 23% ingin mendengar tentang produk dan layanan baru mereka diikuti oleh 13% responden yang tertarik untuk mengetahui kinerja perusahaan. Masyarakat umum di Indonesia masih mengacu pada pemberitaan media massa ketika mencari informasi tentang perusahaan, diikuti dengan laporan tahunan media yang kemudian sosial,” papar CEO & Market Leader Burson-Marsteller Indonesia Mayang Schreiber.