Buku digital (eBook) merupakan suatu kemajuan yang membuka peluang-peluang baru di dunia penerbitan buku. Di negara-negara maju, eBook nyatanya sudah diadaptasi sangat baik dan memiliki prospek bisnis yang cerah, sayangnya di Indonesia sendiri pendistribusian eBook masih mandeg karena terkendala berbagai hal. Melihat hal tersebut, kini telah hadir Buqu, sebuah platform dan ekosistem penerbitan untuk toko buku digital. Apa saja yang ditawarkan oleh Buqu?
Seperti yang kami kutip dalam press release-nya, di bawah payung PT. Buqu Global, Buqu merupakan platform penerbitan dan toko buku digital yang mengembangkan teknologi platform penerbitan dan toko buku digital sendiri serta memiliki proprietary format eBook sendiri yang disebut dengan BQ. Menurut keterangan yang diberikan, platform dan teknologi yang dikembangkan sendiri oleh Buqu dalam pendistribusian serta pembuatan toko buku digital ditujukan untuk dapat memberikan fleksibilitas pengembangan ekosistem serta menghadirkan fitur yang inovatif.
Saat ini, Buqu mengklaim telah berhasil mengembangkan 14 toko buku dengan beragam merek dan partner termasuk Toko Buku Universitas dengan konsep White Label, dimana partner tersebut dapat menjalankan toko buku dengan nama mereka sendiri termasuk BukuOn dari IM2, ITB, UI, IPB, serta universitas-universitas lainnya.
Konsep partnering yang mudah dan ringkas serta merta mampu membuat Buqu berhasil merangkul banyak mitra yang telah dijabarkan tadi. Konsep yang dimaksud yakni Buqu “membebaskan” mitra dalam memilih dan menjual konten serta buku dari inventori ekosistem dari Buqu. Melalui konsep tersebut, mitra tidak harus bertemu dan membuat perjanjian masing masing dengan para penerbit. Hal ini tentu akan sangat membantu untuk memasuki pasar dengan lebih cepat, mudah, dan efisien.
Selain konsep kemitraan yang ditawarkan cukup mudah tadi, sebagai penerbit buku digital yang memposisikan diri sebagai pemacu ekosistem eBook, Buqu tentu memiliki berbagai keunggulan yang ditawarkan. Apa saja kelebihan yang ditawarkan olehnya? Yang pertama dan mungkin menjadi yang terpenting ialah Buqu menjanjikan sebuah protokol keamanan yang dirancang terbebas dari pembajakan. Hal ini sangat penting adanya mengingat hingga saat ini pembajakan karya cipta masih menjadi momok yang mengganggu dari setiap penerbit dan pencipta karya.
Kedua, Buqu mendistribusikan format buku digital yang ringan dan unik dengan kelebihan yang mungkin tidak tersedia pada penyedia layanan buku digital lainnya, seperti misalnya menghadirkan skema download yang dapat dihentikan dan dilanjutkan kapan saja, penjualan buku per halaman, serta keunggulan lainnya dari format buku yang dikembangkan oleh Buqu sendiri.
Kelebihan lain dari Buqu terletak pada aksesibilitas kemudahan pengguna seperti pada rancangan sistem pembayaran yang fleksibel dan dapat disesuaikan dan ekosistem penerbitan digital yang saling terintegrasi mulai dari penerbit, toko buku, hingga pembaca.
Dari sekian keunggulan serta konsep dan format yang ditawarkan, tentu dapat dilihat bahwa platform Buqu secara serius menghadirkan sebuah solusi bagi distributor dan penikmat buku di era yang serba digital seperti saat ini. Dengan kehadiran Buqu, Indonesia mendapatkan satu lagi jalur transisi bagi para penerbit dan pembaca untuk beranjak dari dunia buku konvensional ke format digital.
[ilustrasi foto dari: Shutterstock]