BukaPengadaan, salah satu unit bisnis Bukalapak untuk segmen B2B, mengumumkan kolaborasi dengan Golden Nusa untuk pengadaan layanan pemesanan tiket perjalanan dinas. Penambahan fitur ini diharapkan dapat memperkuat posisi BukaPengadaan sebagai one stop solution e-Procurement platform.
Kerja sama ini akan memberikan kemudahan bagi pelanggan korporasi serta instansi pemerintah dalam melakukan pengadaan perjalanan dinas, seperti pemesanan tiket pesawat, kereta api, dan hotel. Dengan demikian, pengadaan perjalanan dinas jadi semakin mudah, transparan, dan efisien.
Head of Operation & Marketing Analytics BukaPengadaan Andry Jachja menyampaikan, “BukaPengadaan selalu berupaya untuk terus melakukan inovasi dan kolaborasi berbasis teknologi dengan banyak pihak, kali ini bersama Golden Nusa. Melalui kolaborasi ini kami ingin turut mendukung upaya pemerintah dalam proses pemulihan ekonomi Indonesia, khususnya dalam penghematan anggaran dalam melakukan pengadaan tiket perjalanan dinas [..],” ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis (17/6).
Head of Business Development Golden Nusa Travel Services Christian Simamora menambahkan, pihaknya bangga telah menjadi bagian dari kolaborasi bersama BukaPengadaan dengan memberikan pengalaman online kepada korporasi swasta dan instansi pemerintah dalam pengadaan perjalanan dinas.
Sebelumnya, Tiket sudah merambah segmen pengadaan tiket perjalanan untuk pasar korporat pada awal 2019 dan Bhinneka yang menggaet Loket untuk penjualan tiket hiburan, theme park, dan MICE.
Sejak dirilis pada 2016, BukaPengadaan telah terintegrasi dengan marketplace Bukalapak yang menghubungkan layanan ini dengan 6,5 juta pelapak yang menawarkan ratusan juta produk.
Dalam wawancara bersama DailySocial pada tahun lalu, BukaPengadaan telah merangkul lebih dari 1500 pengguna, sekitar 80% adalah perusahaan dan sisanya adalah UKM dan instansi pemerintah. Pada 2019, BukaPengadaan mencatat ada 500 pembeli, 5 ribu purchase order dengan rata-rata nilai per transaksi Rp150 juta.
Produk yang disediakan BukaPengadaan tidak hanya ritel dan bahan baku saja, tetap sudah menyentuh produk virtual yang dikelola menggunakan satu pintu platform.
Ini sekaligus menjadi salah satu proposisi nilai yang ingin diberikan perusahaan. Pasalnya para kompetitornya, seperti Tokopedia atau Shopee, sejauh ini belum menunjukkan keinginan untuk masuk ke pangsa pasar ini.
Berdasarkan laporan riset dari EigenRe, proyeksi market size B2B Commerce di mencapai $21,3 miliar pada 2023 mendatang. Para pemain juga cukup optimis, bahwa Covid-19 akan menghasilkan rebound untuk bisnis ini, menghasilkan transaksi yang lebih besar dari sebelumnya.