Bukalapak menyebutkan pihaknya telah menyandang status startup unicorn, menyusul Go-Jek, Traveloka, dan Tokopedia. Valuasi yang diklaim Bukalapak mencapai lebih dari US$1 miliar (sekitar Rp13,5 triliun).
“Itu [dananya] dari investasi, tapi saya belum bisa share siapa [investornya]. Pokoknya sudah one billion [dollar],” terang Co-Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky dikutip dari Tempo, Kamis (16/11).
Kepada DailySocial, Zaky memberikan keterangan:
“Pak Menteri [Rudiantara] bercerita sekarang baru ada tiga startup unicorn di Indonesia. Dia cerita, ‘Bukalapak bentar lagi juga unicorn nih’. Aku bales, ‘sudah pak’. Kira-kira begitu.”
Zaky memastikan bahwa Bukalapak akan tetap mempertahankan kepemilikan lokal di dalam perusahaan yang sudah dia rintis sejak 2010. Dia menjamin Bukalapak tidak akan jatuh ke tangan asing.
Kendati demikian, bukan berarti Zaky anti dengan asing. Dia tetap membuka kesempatan meski perusahaan asing bukan jadi pemilik mayoritas.
Menurut data terakhir, pemilik terbesar saham Bukalapak adalah konglomerasi media EMTEK, yang per laporan kuartal ketiga 2017 memiliki 49,21% saham layanan marketplace yang didirikan Zaky bersama Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono.
Go-Jek memastikan statusnya sebagai unicorn setelah perolehan pendanaan tahun lalu. Sementara Traveloka dan Tokopedia tahun ini masing-masing mengumumkan pendanaan serupa untuk mencapai level eksklusif yang sama. Kita tunggu pengumuman konkret dari Bukalapak.