Setelah meresmikan pusat Research & Development pada bulan Febuari lalu di Bandung, Jawa Barat, Bukalapak kembali meresmikan kantor R&D di Surabaya Jawa Timur. Terletak di gedung Graha Pena, kantor ini terdiri atas tiga lantai.
Serupa dengan konsep R&D di Bandung, kantor R&D di Surabaya bisa dimanfaatkan engineer Bukalapak yang ingin kembali bekerja di kota asal, termasuk merekrut lebih banyak talenta digital di kota Pahlawan ini.
Kantor ini mampu menampung sekitar 250 pegawai. Saat ini masih belum banyak tim engineer yang bekerja di kantor R&D Surabaya, namun Bukalapak memiliki target untuk menambah tim secara bertahap.
“Saya melihat potensi yang besar di Jawa Timur, khususnya Surabaya. Sebagai perusahaan teknologi, menjadi penting bagi Bukalapak untuk menciptakan inovasi sekaligus mencetak digital talent yang berkualitas,” kata CEO Bukalapak Achmad Zaky.
Setelah Surabaya, Bukalapak juga memiliki rencana membuka kantor R&D di kota Medan. Salah satu alasan mengapa Bukalapak mendirikan kantor R&D di kota-kota tersebut adalah adanya permintaan dari komunitas dan tim engineer internal Bukalapak sendiri.
Berkolaborasi dengan Pemprov Jawa Timur
Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dalam sambutannya, Khofifah menyebutkan, Bukalapak diharapkan bisa membantu para petani hingga pemilik UKM Jawa Timur untuk melancarkan proses logistik dan pemasaran. Khofifah juga menyambut baik niat Bukalapak untuk berkolaborasi dengan Pemprov Jawa Timur menciptakan e-government yang komprehensif dan berguna untuk masyarakat.
Beberapa inovasi kolaborasi Bukalapak dengan pemerintah setempat berwujud portal layanan publik online terintegrasi “BukaJatim” dan program kampung pemasaran online Blitar.
“Saya tentunya berharap Bukalapak bisa menjadi pionir untuk kemudian maju bersama dengan Pemprov Jawa Timur meningkatkan leverage usaha mikro menjadi naik kelas melalui teknologi dan sumber daya yang dimiliki oleh Bukalapak.”
Khofifah melanjutkan, selama ini memang sangat dibutuhkan tenaga ahli yang bisa membantu masyarakat Jawa Timur meningkatkan bisnis dan mulai memanfaatkan teknologi untuk usaha yang mereka miliki. Sejalan dengan misi dari pemerintah mendukung teknologi 4.0, Pemprov ingin menciptakan inovasi dan mencetak talenta digital berkualitas dari daerah ini.
“Di Bukalapak sendiri sebanyak 52% talenta asal Jawa Timur berkarya di bidang TI sebagai engineer. Saya harap Bukalapak Research & Development di Surabaya bisa menjadi wadah bagi mereka untuk berkarya dan berinovasi untuk lebih siap menghadapi kompetisi secara global,” tutup Zaky.