Tumbuh dan berkembangnya industri e-commerce di Indonesia telah memberikan banyak efek kepada banyak pihak. Salah satunya UKM yang bisa melebarkan jaringan penjualan mereka. Perluasan jaringan penjualan UKM ini yang coba ingin ditingkatkan oleh BStar International. Perusahaan asal Tiongkok yang terdaftar di bursa efek Shenzhen dikabarkan berencana untuk mengucurkan dana sekitar Rp 30 miliar untuk mengembangkan konsep e-commerce di Indonesia. Fokusnya pada memperluas jangkauan produk UKM untuk bisa dipasarkan di luar negeri.
Presiden Direktur BStar International Foley Feng menyebutkan rencana tersebut baru tahap pertama. Ia juga menyebutkan bahwa pada tahap berikutnya dana tak kurang dari Rp 100 miliar menyusul untuk diluncurkan.
Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah platform online yang diharapkan mampu mengantarkan produk lokal Indonesia untuk masuk ke pasar Tiongkok dan negara lain. Feng juga mengungkapkan bahwa masuknya perusahaannya ke Indonesia ingin menghadirkan e-commerce sekelas Alibaba seperti yang sudah ada di Tiongkok.
“Dua tahun ke depan, kami targetkan produk UKM Indonesia itu bisa dipasarkan ke 15 negara. Target kami, akan ada 10 juta member BStar di Indonesia. Produknya tidak terbatas, apapun yang bisa kita bantu pasarkan, akan kami bantu,” terang Feng.
Apa yang direncanakan Bstar International sedikit banyak menggambarkan potensi pasar e-commerce di Indonesia. Meski sudah banyak pemain di dalamnya namun belum ada dominasi yang berarti. Di tambah dengan masyarakat yang semakin terbiasa berbelanja online hadirnya bisnis e-commerce lain menandakan peluang untuk mendapatkan kue lebih banyak masih terbuka lebar.
Presiden Komisaris BStar International Alvin Hiew menambahkan kabar pengembangan e-commerce yang dilakukan BStar International di Indonesia saat ini masih dalam tahap rencana karena belum mendapat lampu hijau dari pemerintah tua masih dalam tahap proposal. Jika sudah mendapatkan persetujuan Alvin menjanjikan akan membangun konsep e-commerce yang kuat di Asia Tenggara.