Satelit milik PT Bank Rakyak Indonesia Tbk (BRI), yang bernama BRIsat, segera meluncur pada Juli 2016. Peluncuran satelit ini disiapkan untuk membantu UMKM, branchless banking, hingga startup dalam rangka BRI all out menuju era digital.
Untuk membangun dan meluncurkan BRIsat, BRI telah menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Amerika Serikat, Space System Loral LLC (SSL). Sedang untuk peluncurannya bekerja sama dengan perusahaan peluncur roket asal Prancis, Arianespace. Untuk meluncurkan satelit ini, BRI dikabarkan menghabiskan dana sekitar $250 juta.
Seperti dikutip dari Bisnis.com, Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengutarakan bahwa nantinya BRIsat nantinya akan dimanfaatkan untuk melayani UMKM dan juga startup.
“Untuk UMKM, untuk melayani yang tidak terjangkau, kemudian startup company yang membutuhkan. Kami siap support infrastruktur dan pendanaan,” terangnya.
Asmawi juga menyampaikan bahwa pihaknya akan segera mengumpulkan pelaku startup termasuk pemain di sektor e-commerce untuk mendengarkan kebutuhan mereka. Karena melalui peluncuran BRIsat BRI akan akan mulai memberikan perhatian untuk sektor digital terutama teknologi dan infrastruktur.
“Kami siap all out goes digital. Satelit ini nanti untuk melayani UMKM, melayani yang jauh, yang belum dilayani perbankan, dan untuk startup company yang membutuhkan teknologi kita support infrastrukturnya. Itu sebabnya kami undang semua startup ini agar bisa tahu mereka butuhnya apa saja,” papar Asmawi.
Rencananya BRIsat akan segera diluncurkan di Kourou, Guyana Perancis. Satelit tersebut nantinya akan memiliki 56 transponden yang mayoritas akan digunakan untuk mendukung bisnis BRI.
Lebih jauh Asmawi juga menjelaskan bahwa semua strategi digital yang ditempuh oleh BRI juga merupakan salah satu upaya untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA 2016). BRI juga menjadikan satelit sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas layanan.
“BRI akan menjadi bank pertama di dunia yang memiliki dan mengoperasikan sendiri satelit. Tantangan ke depan adalah bagaimana membangun industri dengan teknologi,” ujarnya.