Akhirnya. Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan situasi iTunes Indonesia saat ini. Setelah sempat menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak memiliki kemampuan pengunduhan musik dan film, hari ini kami mengkonfirmasi bahwa pengguna iTunes di Indonesia bisa membeli lagu-lagu dan film favoritnya. Harga per lagu rata-rata adalah Rp 5000 – 7000, sementara per album bisa mencapai angka Rp 45.000 – 65.000. Sebuah pengunduhan penuh film The Raid dengan kualitas HD mencapai Rp 149.000.
Satu hal yang tertinggal adalah bagian buku, di mana kami hanya melihat deretan buku lama yang gratis di iBooks. Saat ini sudah ada sejumlah artis Indonesia dan lagu-lagunya di antara lebih dari 20 juta lagu terdaftar di basisdata iTunes dan ini bakal menjadi kanal baru untuk artis lokal mempromosikan kreativitasnya. Kami harap ini akan membantu mereka memerangi pembajakan, di mana Indonesia sudah terkenal masuk ke dalam jajaran sepuluh besar (atau bahkan lebih baik, di sisi negatif) di area ini.
Di sisi lain, pertumbuhan industri musik digital sudah mengarah ke dua model bisnis. Antara pengunduhan secara penuh ala iTunes ataupun skema streaming berbayar dengan biaya bulanan ala Spotify dan Deezer. Di Indonesia, Deezer sudah menghadirkan layanannya per Oktober lalu dengan biaya langganan $5.99 per bulan untuk bisa menikmati seluruh lagu di basisdatanya (plus bisa diunduh agar bisa didengarkan secara offline) dan bisa diakses melalui desktop dan mobile.
Skema mana yang bakal mendapatkan dukungan lebih banyak dari masyarakat Indonesia? Apapun skema yang dipilih, semoga pemenang sesungguhnya adalah insan kreatif musik di Indonesia yang berhasil mendorong model bisnisnya menyongsong era digital.
