Dark
Light

Brainstat, Aplikasi untuk Keamanan Transportasi

1 min read
May 24, 2012

Ini adalah tulisan terakhir dari seri tulisan para pemenang Imagine Cup Indonesia 2012. Kali ini kita bertemu dengan juara pertama Imagine Cup Indonesia 2012 yaitu tim Malabar dengan karyanya, Brainstat. Brainstat berhak mewakili Indonesia dalam Imagine Cup di Sidney, Australia Juli mendatang.

Dari fakta-fakta yang dikumpulkan oleh tim Malabar, faktor kesalahan manusia (human error) merupakan faktor utama terjadinya kecelakaan, baik kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kereta api, dan kecelakaan pesawat. Fakta ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di dunia. Masalah ini adalah sebuah masalah global yang perlu dicari solusinya.

Maka sejak Oktober 2011, tim Malabar yang terdiri dari Umar Ali Ahmad (team leader, mahasiswa program Master Teknik Telekomunikasi IT Telkom), Dody Qori Utama (developer, mahasiswa program Master Teknik Biomedika ITB), Arganka Yahya (designer, mahasiswa program Sarjana, Teknik Informatika IT Telkom) dan Anggunmeka Luhur Prasasti (system analyst, sarjana Teknik Telekomunikasi IT Telkom), merancang sebuah alat yang dinamakan Brainstat untuk mengatasi masalah kesalahan pengemudi untuk mengurangi kecelakaan. Mereka didampingi oleh dr.Tauhid Nur Azhar, M.Kes, Ph.D., yang juga mendampingi tim Gatotkaca, pemenang Imagine Cup Indonesia tahun lalu.

Brainstat adalah sebuah aplikasi untuk mendeteksi kondisi pengemudi segala jenis kendaraan, melalui aktivitas gelombang otak pengemudi itu sendiri. Brainstat terdiri dari dua alat, yakni EEG (electroenchepalograph) atau neurosky untuk menangkap gelombang otak pengemudi secara realtime dan sebuah komputer atau tablet dengan aplikasi Brainstat untuk menganalisis gelombang otak tersebut yang dikirim melalui bluetooth.  Brainstat akan memberikan peringatan jika kondisi pengemudi sedang tidak layak untuk mengemudi.

Peringatan yang diberikan kepada pengemudi ada tiga tahap, yakni direct repetitive alert, beloved voice alert, dan call me alert. Pada peringatan tahap pertama, direct repetitive alert, aplikasi Brainstat akan mengirim bunyi beep untuk memberi tahu kondisi pengemudi secara langsung, sehingga pengemudi lebih waspada dalam mengemudi. Jika peringatan tahap kedua ini tidak diperhatikan dan tetap mengemudi, maka Brainstat akan memberikan beloved voice alert yang berupa suara atau video dari orang yang paling disayangi.

Peringatan ketiga akan muncul jika setelah muncul peringatan kedua pengemudi tetap mengemudi padahal kondisi tubuhnya tidak membaik. Brainstat akan mengirim pesan kepada orang tersayang, agar orang tersebut dapat mengambil tindakan untuk mengingatkan pengemudi, seperti dengan meneleponnya.

Saat ini tim Malabar sedang mempersiapkan diri dalam untuk kompetisi global Imagine Cup 2012. Mereka sedang berusaha untuk dapat menambahkan fitur speech recognition untuk memudahkan pengemudi dalam menggunakan aplikasi ini. Dengan presentasi mereka di panggung internasional, Malabar berharap dapat memperoleh perhatian dari banyak pihak, khususnya pemilik transportasi publik sehingga Brainstat dapat benar-benar diimplementasikan di seluruh dunia. Dengan demikian angka kematian karena kecelakaan transportasi terutama yang disebabkan oleh kesalahan pengemudi dapat dikurangi.

Anggunmeka, perwakilan tim Malabar mengakhiri email wawancaranya dengan DailySocial, dengan permohonan dukungan kepada seluruh teman-teman di Indonesia terkait dengan tampilnya tim Malabar dalam final global Imagine Cup 2012. Semoga tim Malabar bisa menampilkan yang terbaik dalam event tersebut.

Previous Story

Day Two Recap of All That Matters Conference 2012

Next Story

Announcing Winners, iMulai 4.0 Brings Many New Startups and Services

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Juara Umum di Tingkat Regional, Tim CIMOL dari ITB Melaju ke Word Final Imagine Cup

Setelah sebelumnya berlaga dan terpilih menjadi pemenang di tingkat nasional,

Pengembang Hoax Analyzer dari ITB Siap Rebutkan Tiket World Final Imagine Cup 2017 di Manila

Setelah menyisihkan 512 mahasiswa dari seluruh Indonesia dalam babak seleksi