Media pembelajaran online terbesar di dunia, Brainly, berhasil menggaet tujuh juta pengguna baru di Asia sepanjang tahun 2014. Setelah dikabarkan memiliki pengguna sebesar 650 ribu di Indonesia beberapa bulan silam, kini pengguna Brainly di Indonesia hampir sama dengan pasar terbesar Brainly sebelumnya, yaitu di Rusia dan Polandia.
Memanfaatkan koneksi internet untuk kegiatan positif menjadi pondasi Brainly untuk memberikan kesempatan baru bagi para pelajar berdikusi. Setelah ekspansinya ke negara-negara di Asia pada tahun 2014, Brainly mencatatkan pertumbuhan yang siginifikan dalam kurun waktu hanya setahun. Indonesia, Filipina, India, Malaysia, dan Thailand, dinilai memberi porsi hingga 20% dari total 40 juta pengguna Brainly di seluruh dunia.
Indonesia menjadi titik berat di pasar Asia ini, Brainly Indonesia menerima sekitar 12 ribu pertanyaan dengan rasio jawaban mencapai 72%. Di antara 12 ribu pertanyaan yang diajukan para pengguna selaku pelajar Indonesia, 72%-nya telah terjawab. Jawaban tersebut telah melewati proses penilaian dan pengujian yang akurat dari tim Brainly yang kabarnya berjumlah 60 personel, terdiri dari pelajar, mahasiswa, orangtua murid, dan juga guru.
Sementara itu Brainly India dan Filipina juga menunjukkan geliat yang tak kalah baik. Dikombinasikan, pengguna total kedua negara tersebut mencapai 4,5 juta pengguna terdaftar. Jumlah tersebut dinilai akan terus melonjak, mengingat aplikasi mobile akan tersedia untuk kedua negara tersebut.
Kesuksesan pencapaian Brainly Indonesia akan segera berlanjut dengan misi baru Brainly di tahun 2015, yaitu mengurangi ketimpangan kualitas pendidikan antar pulau dalam sebuah kelas raksasa Brainly.
Perihal investasi yang baru diterima Brainly, perusahaan memanfaatkan dana tersebut untuk merekrut personel tambahan yakni CMO Julien Zakoian, dan CTO Jason Green. Dengan amunisi baru tersebut Brainly baru saja membuka kantor perwakilannya di New York, Amerika Serikat.