Dark
Light

Bose Tinggalkan Bisnis Augmented Reality

1 min read
June 22, 2020

Bose telah meninggalkan bisnis augmented reality (AR), hanya dua tahun sesudah memperkenalkan inisiatifnya pertama kali di ajang SXSW 2018. Keputusan ini dibuat bukan akibat pandemi COVID-19, tapi karena komersialisasinya tidak berjalan sesuai rencana awal Bose.

Sekadar mengingatkan, teknologi AR yang Bose kembangkan ini hanya berfokus pada aspek audio saja. Kalau biasanya AR disajikan lewat gambar hologram yang tampil bersamaan dengan lingkungan sekitar, AR versi Bose sama sekali tidak melibatkan itu. Sebagai gantinya, konten audio akan diputar ketika pengguna berada dalam skenario tertentu, seperti misalnya saat melewati sebuah restoran, atau saat berdiri di depan patung tokoh ternama.

Bose bahkan sempat memasarkan kacamata AR bikinannya sendiri yang dinamai Bose Frames, meski pada akhirnya teknologi AR tersebut juga diintegrasikan ke sejumlah headphone-nya. Namun harus diakui, sulit melihat potensi pengaplikasian teknologi AR audio-only dalam rutinitas sehari-hari. Manfaatnya tentu ada, tapi mungkin hanya untuk beberapa keperluan spesifik saja.

Bahkan AR headset yang mengombinasikan elemen audio dan visual pun masih terkesan eksperimental, bukan sesuatu yang bisa dikategorikan esensial oleh konsumen secara umum. Magic Leap adalah bukti nyatanya. Startup yang dulunya digadang-gadang bakal merevolusi AR tersebut memutuskan untuk meninggalkan ranah consumer mengalihkan fokusnya ke segmen enterprise pada bulan April lalu.

Ketimbang integrasi teknologi AR, saya yakin sebagian besar konsumen headphone akan lebih memilih integrasi noise cancelling. Mengeliminasi suara luar yang mengganggu selagi berada di transportasi umum atau di kabin pesawat tentu lebih diprioritaskan daripada mendapat informasi tambahan selagi mengunjungi museum (salah satu kegunaan yang ditawarkan teknologi AR milik Bose).

Belum diketahui bagaimana nasib perangkat Bose Frames ke depannya, namun saya menebak Bose akan segera (atau malah sudah) berhenti memasarkannya. Platform AR yang mereka sediakan untuk developer aplikasi pihak ketiga juga akan ditutup pada pertengahan Juli mendatang. Cukup disayangkan mengingat Bose sempat mengucurkan pendanaan sebesar $50 juta untuk deretan startup yang tertarik mengembangkan aplikasi buat platform AR-nya.

Sumber: Protocol.

Previous Story

Bagaimana Masa Depan Esports Valorant di Indonesia?

twitch liga inggris
Next Story

Twitch Bakal Siarkan Liga Inggris Gratis

Latest from Blog

Don't Miss

review Bose Ultra Open Earbuds

Review Bose Ultra Open Earbuds, Suara Bass Lembut dengan Desain Unik

Bose menghadirkan perangkat earbuds wireless atau TWS yang menghadirkan keunikan

Play For Dream Technology Masuki Pasar Virtual Reality Asia-Pasifik

Dengan semakin berkembangnya medium hiburan saat ini, kehadiran teknologi-teknologi hiburan