Bisnis penyedia layanan pemesanan tiket online sekarang bukan menjadi barang baru. Tapi khusus untuk tiket bus, travel dan shuttle masih menjadi sesuatu yang langka di ranah online. Hal ini yang setidaknya dicoba untuk dieksplorasi oleh Bosbis. Bosbis saat ini menyediakan tiket bus, travel, dan shuttle untuk berbagai macam tujuan di Indonesia.
Bosbis sendiri baru memulai perjalanannya di bisnis penjualan tiket ini pada awal September 2015. Hingga saat ini menurut data internal dari Bosbis pihaknya sudah memiliki lebih dari 1000 jadwal keberangkatan setiap harinya dan telah menjalin kerja sama dengan 58 operator.
“Kami telah menjangkau pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Madura, dan Bali. Dengan jumlah dan jangkauan sebanyak itu, kami merupakan pemain terbesar di Indonesia saat ini. Kami menyediakan customer service online 24 jam untuk memberikan layanan terbaik kepada penumpang,” ungkap Dudun Anugerah Wadi, Sales Director Bosbis, kepada Dailysocial.
Dirintis para bis mania yang sudah lama berkecimpung di dunia startup
Bosbis merupakan salah satu startup yang lahir dari hobi. Tiga dari lima pendiri Bosbis merupakan “bis mania” atau orang-orang yang gemar terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan bus. Dudun, Irvan Fauzian, dan Budi Santoso dengan minat terhadap bis kemudian berkolaborasi dengan Nucky Djatmiko dan Dedy Ismanto yang juga merupakan founder dari Rumah123.com, Mobil123.com, dan Nonton.com untuk mendirikan Bosbis.
Seperti layaknya bisnis penyedia layanan kemudahan menjadi salah satu yang diperhatikan Bosbis. Bosbis sendiri mengklaim saat ini layanan yang mereka berikan merupakan yang termudah dan tercepat dengan tiga tahapan yang sederhana.
“Pembelian tiket di situs kami hanya melalui 3 tahapan sederhana. Seluruh proses tersebut juga merupakan proses self booking d imana penumpang melakukan proses booking secara mandiri. Hal ini berbeda dengan situs lain yang masih semi manual dalam pengoperasiannya. Kami telah banyak memberangkatkan penumpang yang membeli melalui situs kami dan hingga saat ini tidak ada masalah yang terjadi di lapangan. Artinya, e-tiket bosbis terpercaya dan diterima oleh operator. Situs Bosbis juga mengijinkan penumpang untuk memilih kursi yang diinginkan. Tentu hal ini merupakan daya tarik tersendiri dari situs kami,” ungkap Dudun.
Menempatkan kompetitor sebagai korektor untuk memacu meningkatkan kualitas layanan
Tak ada hal yang signifikan yang membedakan layanan Bosbis dengan layanan serupa. Yang membedakan mungkin niche bus, travel, dan shuttle dan kualitas layanan yang coba dioptimalkan. Kepada DailySocial, Dudun menjelaskan mereka memposisikan kompetitor bukan sebagai pesaing. Kompetitor bagi Bosbis merupakan sebagai korektor dan hal yang dapat memacu mereka untuk meningkatkan kualitas layanan.
“Jika mereka ingin membantu masyarakat serta membuat transportasi maju, berarti kami dan mereka satu misi. Kami hanya ingin memberikan pelayanan prima serta membantu operator untuk mempromosikan layanan mereka di dunia online. Tujuan kami, moda bus, travel, dan shuttle Indonesia dapat maju dan mampu bersaing dengan moda transportasi lain,” ungkap Dudun.
Selain dari sisi pelanggan Bosbis juga menjanjikan sejumlah keuntungan bagi operator yang bekerja sama dengan mereka. Keuntungan yang ditawarkan antara lain dukungan marketing online gratis yang mampu meningkatkan angka penjualan mereka.
“Kami menyiapkan support marketing online secara gratis untuk meningkatkan penjualan mereka. Kami hadir untuk memudahkan mereka dalam memulai penjualan online, tanpa additional cost. Multiple payment method yang kami sediakan juga akan membantu penumpang dalam membeli tiket yang berujung pada peningkatan penjualan,” terang Dudun.
Sejauh ini Bosbis masih berfokus untuk menambah lebih banyak operator yang bergabung. Mereka juga melakukan ekspansi bisnis dan kegiatan marketing, baik offline maupun online. Untuk lebih banyak mendapatkan branding exposure, hadirnya aplikasi mobile juga menjadi target Bosbis dalam waktu dekat.
Untuk jangka panjang Bosbis menargetkan untuk mengakomodir transportasi laut dan ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan).
“Mengakomodir transportasi laut dan ASDP merupakan tahapan kedua Bosbis. Impian kami, bepergian dari dan ke mana saja di Indonesia bisa melalui jalur darat serta laut yang pastinya lebih hemat dan dapat memberikan pengalaman berbeda kepada para traveler,” tutup Dudun.