Dark
Light

BOOM Esports Amankan Peringkat 4 di Kiev Minor 2020

1 min read
March 9, 2020
Sumber: OGA Dota Pit

Akhir pekan lalu (5 – 8 Maret 2020), StarLadder ImbaTV Dota 2 Minor Season 3 (Kiev Minor 2020) telah selesai diselenggarakan. Team Aster keluar sebagai juara setelah berhasil mengalahkan Alliance 3-1 pada babak Grand Final. Namun demikian, selain dari kemenangan Team Aster yang hampir mendapatkan sapu bersih, cerita menarik lain dalam gelaran StarLadder ImbaTV Dota 2 Minor Season 3 ini adalah perjuangan tim Indonesia BOOM Esports.

Gelaran Minor ini merupakan pertandingan DPC Minor pertama bagi skuat Dota terbaru BOOM Esports. Setelah sempat bertanding bersama InYourDream pada awal musim kompetitif 2019/2020, BOOM Esports bertanding dalam gelaran DPC Minor ini dengan menggunakan roster Dreamocel, Mikoto, Fbz, Hyde- dan, Khezcute.

Namun tanpa diduga, kehilangan InYourDream tidak membuat BOOM Esports goyah, malah melejit dan mereka berhasil amankan peringkat 4 di Kiev Minor 2020. Pada fase grup BOOM Esports, tampil dengan cukup mengagumkan. Setelah sempat kalah 2-0 oleh Team Aster, mereka menunjukkan permainan gemilang setelahnya, bahkan menunjukkan comeback yang menggemparkan pada Decider Match melawan forZe.

Masuk Playoff, sayang BOOM Esports seakan kehabisan tajinya. Melawan Gambit Esports, Dreamocel dan kawan-kawan sebenarnya sudah berhasil mencuri satu poin. Namun permainan tim asal region CIS tersebut ternyata terbukti lebih solid. Gambit Esports mengamankan game 2 dan 3 sekaligus, memaksa BOOM Esports turun ke Lower Bracket.

Pada Lower Bracket, BOOM Esports dipaksa bertemu dengan tim besar lainnya, Alliance. Skuat asal eropa bermain dengan sangat baik pada game pertama dan kedua. BOOM Esports pun kewalahan menghadapi hal tersebut. Tim Alliance yang dipimpin salah satu pemain veteran, Adrian Trinks (Fata), akhirnya bisa memenangkan pertandingan dengan skor 2-0. BOOM Esports pun terhenti di peringkat 4.

Mengutip dari VPEsports, Dreamocel sempat berbincang terkait performa BOOM Esports belakangan, termasuk soal kehadiran kembali di gelaran turnamen DPC. Ia mengakui bahwa memang bongkar pasang roster, serta penyesuaian menjadi salah satu tantangan terberat mereka di musim ini. “Region SEA menjadi semakin kompetitif di musim ini, sementara itu kami melakukan banyak perubahan roster, dan sampai harus bertukar role permainan, jadi butuh sedikit waktu untuk menemukan komposisi terbaik dalam tim.” ucapnya.

Hyde (kedua dari kiri) saat bermain bersama FBZ dan Mikoto di tim Pandora Esports. Sumber: Pandora Esports
Hyde (kedua dari kiri) saat bermain bersama FBZ (tengah) dan Mikoto (kanan) di tim Pandora Esports. Sumber: Pandora Esports

Masih dari VPEsports, Dreamocel juga sempat memberikan komentarnya terhadap Hyde, pemain yang datang menggantikan InYourDream di tengah musim kompetitif Dota 2019/2020. “Setelah InYourDream memutuskan bergabung dengan tim lain, kami mendapatkan Hyde untuk mengisi posisi 4. Dia bermain dengan sangat baik dan akhirnya membuat permainan BOOM Esports jadi meningkat. Berkat Hyde, saya akhirnya menemukan komposisi yang pas, dan membuat saya jadi paham bagaimana caranya memenangkan pertandingan bersama BOOM Esports.”

Walau belum mendapatkan juara, namun hasil yang didapat BOOM Esports kali ini mungkin bisa dibilang sebagai pencapaian terbaik tim dengan roster all-Indonesia di dalam gelaran internasional. Lolos ke Playoff dan mendapat peringkat 4, BOOM Esports berhak mendapatkan hadiah uang sebesar US$42.000 (sekitar Rp608 juta).

Selamat bagi BOOM Esports! Semoga hasil kali ini bisa menjadi momentum positif bagi tim, agar bisa mendapat hasil yang lebih baik lagi di masa depan!

Previous Story

Google Mulai Buka Akses Stadia Secara Perlahan

Next Story

OPPO Umumkan Find X2 dan X2 Pro, Bawa Konektivitas 5G dan Layar 120Hz QHD+

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,