Dark
Light

BlockLab Indonesia Berikan Edukasi Blockchain ke Pelaku UKM dan Startup

1 min read
August 28, 2018
blockchain dan cara tepat penggunaannya
Acara sharing session BlockLab Indonesia

Bertujuan membantu pelaku UMKM dan perusahaan rintisan yang belum memahami benar apa itu teknologi blockchain, BlockLab Indonesia, sebuah komunitas yang fokus kepada edukasi dan penyebaran informasi blockchain kepada masyarakat umum, hadir dengan serangkaian kegiatan online dan offline.

Kepada DailySocial, Community Offline Manager BlockLab Indonesia Singgih Akbar Prakoso menyebutkan fokus utama BlockLab saat ini adalah membuat sebuah ekosistem baru dalam bentuk komunitas. Blockchain diharapkan menjadi informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja dan di mana saja.

“Sebenarnya, kami tidak hanya akan membatasi informasi hanya untuk teknologi blockchain. Kami juga ingin memberikan informasi terkait teknologi baru yang dapat membantu masyarakat dalam menciptakan dan mengembangkan bisnis usaha sehingga dapat bersaing dalam percepatan pembangunan Indonesia secara lebih luas,” kata Singgih.

Kegiatan BlockClinic untuk anggota

Kegiatan yang dijalankan BlockLab Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu online dan offline. Kegiatan offline, dilaksanakan di kantor Ralali, disebut dengan BlockClinic. BlockClinic merupakan sebuah kegiatan offline dengan mengundang beberapa ahli yang akan menjadi pembicara.

BlockLab Indonesia juga memiliki kegiatan online dalam bentuk diskusi di grup WhatsApp yang berisikan para anggota dan ahli. Para anggota BlockLab diperbolehkan untuk memberi pertanyaan atau bahkan informasi seputar blockchain untuk dibahas bersama.

“Dengan adanya kegiatan pertama kami yang diselenggarakan di kantor Ralali, menambah jumlah anggota BlockLab mencapai 50 orang. Semoga untuk selanjutnya, akan ada semakin banyak masyarakat Indonesia yang mendapatkan manfaat dari keberadaan BlockLab,” kata Singgih.

Dalam kegiatan BlockClinic pertama, dihadirkan Business Development NEM Mutia Rachmi dan Business Partner Ralali Peter Wijaya. Dalam kesempatan tersebut, kedua narasumber menyampaikan manfaat dan informasi paling dasar soal blockchain.

Memahami keuntungan dan ekosistem blockchain

Sifat blockchain yang transparan, akurat, dan aman diklaim sangat ideal untuk semua bisnis. Blockchain dianggap mampu meningkatkan kepercayaan dengan proses rekam jejak yang terpercaya.

Blockchain disebut bisa menghindari risiko keamanan, karena sifatnya yang transparan dan sulit untuk diganggu hacker, penipuan, hingga cyber crime. Blockchain juga mampu mengurangi pengeluaran dengan sifatnya yang otomatis tanpa melibatkan perantara atau pihak ketiga dalam prosesnya.

“Konsep ini menurut saya sudah sangat cocok dengan startup yang banyak menghadirkan solusi cepat dan menjembatani kebutuhan pengguna. Namun demikian agar teknologi blockchain bisa berjalan dengan baik, harus bersandingan dengan teknologi lainnya seperti Internet of Things (IoT) dan artificial intelligence (AI),” kata Mutia.

Ketika perusahaan berusaha memahami dan tertarik mengimplementasikan teknologi blockchain, ada baiknya mereka memahami lebih lanjut ekosistem tersebut. Sifat blockchain adalah decentralized, trustless dan efficient.

Perlu juga dipahami tentang infrastruktur blockchain, apakah bersifat publik, privat, dan lainnya.

“Bagi kami di NEM kami lebih fokus kepada consensus algoritma Proof of Importance. Terdapat juga Proof of work (miners) dan Proof of stake,” kata Mutia.

Previous Story

Mengirim dan Menerima Uang via PayPal Kini Lebih Mudah Berkat Aplikasi Barunya

Next Story

Microsoft Resmi Luncurkan Layanan Penyewaan Xbox

Latest from Blog

Don't Miss

AVITA Umumkan 2 Seri Laptop Baru untuk Indonesia: SATUS S dan PURA A+

Pandemi COVID-19 mengubah kebiasaan banyak orang dalam bekerja dan belajar.
Sega batalkan rencana kembangkan game blockchain

Berubah Haluan, Sega Batalkan Rencananya Kembangkan Game Blockchain

Pamor game blockchain belakangan relatif meredup. Termakan hype AI itu